KABUL, KOMPAS.TV - Jumlah korban tewas akibat serangan udara militer Pakistan di provinsi Khost dan Kunar di Afghanistan timur melonjak menjadi sedikitnya 47 orang.
Hal itu dikatakan para pejabat Taliban di Afghanistan pada Minggu (17/4/2022), saat Islamabad mendesak Kabul bertindak melawan gerilyawan yang melancarkan serangan dari tanah Afghanistan, seperti laporan France24.
Ketegangan perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan meningkat sejak Taliban merebut kekuasaan tahun lalu, dengan Islamabad mengklaim kelompok-kelompok militan melakukan serangan rutin dari tanah Afghanistan.
Taliban menyangkal menyembunyikan gerilyawan yang menyerang Pakistan, tetapi juga marah dengan pagar yang didirikan Islamabad di sepanjang perbatasan 2.700 kilometer (1.600 mil) mereka.
Ketegangan antara kedua tetangga semakin dalam setelah serangan udara sebelum fajar, Sabtu (16/4/2022), yang menurut para pejabat Afghanistan dilakukan oleh helikopter militer Pakistan.
Serangan udara itu menghantam rumah-rumah penduduk di Khost dan Kunar di sepanjang perbatasan, kata para pejabat Afghanistan.
Para pejabat sebelumnya mengatakan bahwa pasukan Pakistan juga menembakkan roket.
"Empat puluh satu warga sipil, terutama wanita dan anak-anak tewas dan 22 lainnya terluka dalam serangan udara oleh pasukan Pakistan di dekat garis Durand di provinsi Khost," kata Shabir Ahmad Osmani, direktur informasi dan budaya di Khost seperti dikutip France24.
Baca Juga: Ulama Afghanistan Ikut Serukan Taliban Agar Segera Buka Sekolah untuk Perempuan
Najibullah, seorang pejabat di Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan di Khost mengatakan, jumlah korban tewas di provinsi itu adalah 48 orang.
"Dua puluh empat orang tewas dari satu keluarga itu sendiri," kata Najibullah.
Jamshid, seorang pemimpin suku dari Khost, juga membenarkan jumlah korban tewas lebih dari 40 orang.
"Saya pergi kemarin dengan beberapa orang, mendonorkan darah untuk merawat yang terluka dalam serangan Khost," kata Jamshid.
Pada Sabtu, para pejabat Taliban mengatakan, lima anak dan seorang wanita tewas dalam serangan serupa di Kunar.
TOLO News, saluran TV swasta terkemuka Afghanistan, terus menayangkan rekaman mengerikan dari darah yang berserakan dan puing-puing rumah yang rusak dalam serangan di Khost.
Baca Juga: Tidak Sengaja Tembakkan Rudal ke Pakistan, India Dituding Tidak Punya Perasaan
Militer Pakistan sejauh ini belum memberikan komentar apa pun mengenai serangan itu, tetapi pada Minggu, kementerian luar negeri di Islamabad mendesak pihak berwenang Taliban di Kabul untuk mengendalikan gerilyawan.
"Pakistan meminta Pemerintah Afghanistan yang berdaulat untuk mengamankan wilayah Perbatasan Pakistan - Afghanistan dan mengambil tindakan tegas terhadap individu yang terlibat dalam kegiatan teroris di Pakistan," kata kementerian luar negeri Pakistan.
Dikatakan tujuh tentara Pakistan tewas di distrik Waziristan Utara pada hari Kamis oleh "teroris yang beroperasi dari Afghanistan".
Daerah-daerah di sepanjang perbatasan telah lama menjadi benteng kelompok-kelompok militan seperti Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), yang beroperasi melintasi perbatasan dengan Afghanistan yang longgar.
"Sayangnya, elemen kelompok teroris terlarang di wilayah perbatasan, termasuk TTP, terus menyerang pos keamanan perbatasan Pakistan, mengakibatkan beberapa tentara Pakistan tewas," kata kementerian luar negeri Pakistan.
Taliban Afghanistan dan TTP adalah kelompok yang terpisah di kedua negara, tetapi memiliki ideologi yang sama dan berasal dari orang-orang yang tinggal di kedua sisi perbatasan.
Baca Juga: Gedung Konsulat dan Kedutaan Iran di Afghanistan Diserang, Teheran Panggil Utusan Taliban
Ribuan orang biasanya melintasi perbatasan setiap hari, termasuk para pedagang, warga Afghanistan yang mencari perawatan medis di Pakistan, dan orang-orang yang mengunjungi kerabat.
Bulan lalu TTP mengumumkan akan melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan Pakistan sejak hari pertama bulan suci Ramadhan.
TTP menekan pihak berwenang Pakistan untuk mengizinkan gerilyawan kembali ke kampung halaman mereka dengan impunitas setelah personel tempur asing diperintahkan oleh Taliban Afghanistan untuk meninggalkan Afghanistan.
Sementara itu, pemerintah Taliban Afghanistan mengeluarkan peringatan kepada Pakistan setelah serangan hari Sabtu.
"Ini adalah kekejaman dan membuka jalan bagi permusuhan antara Afghanistan dan Pakistan," kata juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid, Sabtu malam.
"Pihak Pakistan harus tahu bahwa jika perang dimulai, itu tidak akan menjadi kepentingan pihak mana pun."
Sementara itu, serangan udara memicu protes di Khost dan beberapa provinsi lain selama akhir pekan.
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.