JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia mengungkapkan kemarahannya atas serangan aparat Israel ke warga Palestina di Masjidil Aqsa, Jumat (15/4/2022).
Kementerian Luar Negeri RI menegaskan mengecam keras ulah aparat bersenjata di tempat suci bagi umat Islam tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kemlu RI lewat cuitan di Twitter resminya, Sabtu (16/4/2022).
“Indonesia mengecam keras aksi kekerasan bersenjata aparat keamanan Israel terhadap warga Palestina di komplek Masjid Al-Aqsa (15/4/), yang memakan korban jiwa dan luka-luka,” cuit Kemlu RI.
Baca Juga: Palestina Sebut Serbuan Israel ke Al-Aqsa Setara Deklarasi Perang, Minta Intervensi Internasional
Kemlu RI pun menegaskan bahwa tindakan kekerasan terhadap warga sipil tersebut tak dapat dibenarkan dan harus segera dihentikan.
“Apalagi, dilakukan di tempat ibadah Masjid Al-Aqsa di bulan suci Ramadan,” lanjutnya.
Serangan yang dilakukan polisi Israel di Masjid Al-Aqsa terjadi ketika warga Palestina yang ada di masjid akan melakukan salat Subuh.
Akibat serangan tersebut, sekitar 158 warga Palestina cedera karena tindak kekerasan yang dilakukan polisi Israel.
Selain itu, ratusan warga Palestina lainnya ditangkap.
Rekaman yang viral di media sosial itu memperlihatkan bagaimana gas air mata ditembakkan di dalam aula kiblat berkubah perak, bangunan utama tempat pemimpin salat berjamaah.
Jemaah yang menyiarkan langsung serangan itu di Instagram menunjukkan orang-orang yang terperangkap di dalam masjid.
Ia juga mengungkapkan bahwa pasukan Israel berusaha secara paksa membersihkan mereka dari situs tersebut.
Baca Juga: Tentara Israel Serang Muslim Palestina yang Akan Salat Subuh di Masjid Al-Aqsa
Menurut keterangan saksi mata, bangunan di dalam kompleks telah rusak dalam serangan itu.
Imam Masjid Al-Aqsa, Syaikh Ekrima Sa’id Sabri menyebut kekerasan diprovokasi oleh pemukim Yahudi, yang diperparah dengan kehadiran aparat Israel.
Otoritas Palestina meminta komunitas internasional untuk mengintervensi ketegangan di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Pihak Palestina khawatir insiden serbuan polisi Israel tersebut bisa membuat situasi tak terkontrol.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.