Perempuan itu menegaskan bahwa ia kemudian ditahan di penjara dalam semalam dan didenda karena mendiskreditkan tentara Rusia.
Baca Juga: Rusia Disebut Lebih Buruk dari ISIS Usai Dituduh Lakukan Pembunuhan Warga Sipil Ukraina di Bucha
Sementara itu di sebuah sekolah di Penza, sekelompok siswa melaporkan gurunya, setelah mereka secara diam-diam merekamnya saat membuat komentar anti-perang.
Warga Rusia lainnya yang dilaporkan lewat sambungan telepon itu adalah seorang perempuan Siberia yang mendekorasikan pohonnya dengan warna kuning dan biru, sama dengan bendera Ukraina.
Selain itu juga seorang pria di Moskow yang menggantung bendera Ukraina di jendelanya, serta seorang polisi yang terdengar mengkritik penyerangan itu.
Laporan tentang pelaporan tersebut dikumpulkan oleh Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM), OVD-Info.
“Rusia saat ini seperti saat 1937. Masyarakat ketakutan dan melaporkan satu sama lain,” tutur Kepala Departemen Legal OVD-Info, Alexandra Baeva.
Baca Juga: Ukraina Dikabarkan Tembak Jatuh Jet Tempur Mahal Rusia dan Tangkap Pilot
Saat ini di Rusia, adalah ilegal untuk mengungkapkan ketidaksetujuan atas penyerangan ke Ukraina.
Bahkan tak boleh menyebutnya sebagai perang, karena Putin mengklaimnya sebagai operasi militer khusus.
Putin sendiri pada 16 Maret melalui pidatonya, melabeli pihak yang menentang penyerangan ke Ukraina sebagai pengkhianat.
Ia pun menegaskan warga Rusia yang setia akan memuntahkan pengkhianat itu seperti pengusir hama yang terbang ke mulut mereka
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.