Baca Juga: Rusia Lakukan Serangan Rudal ke Lviv: Hancurkan Depot BBM dan Fasilitas Militer, 5 Orang Terluka
“Mereka tak membawa apa pun, mereka meninggalkan semuanya di sini,” tambahnya.
Avdeeva diyakini memutuskan berperang dengan Putin menggunakan satu tujuan strategis dalam pemikirannya.
Ia ingin mendokumentasikan pengeboman di Kharkiv, karena memperkirakan Rusia dan media yang mereka kontrol akan membantah perusakan di kota itu.
“Rusia menggunakan bom amunisi tandan di sini di Kharkiv, menghancurkan bangunan di tempat tinggal dan pusat sejarah,” ujarnya dalam video edisi 16 Maret.
“Apa yang Anda lihat di belakang saya adalah apa yang disebut oleh media pemerintah Rusia dan saluran propaganda operasi militer khusus, sebagai penyangkalan fakta perang di Ukraina,” lanjutnya.
Baca Juga: Rusia Lakukan Serangan Rudal ke Lviv: Hancurkan Depot BBM dan Fasilitas Militer, 5 Orang Terluka
Avdeeva pun telah memiliki pengikut yang besar di Twitter terkait proyek reportasenya.
Ia memberikan fakta dan komentar di kota yang di mana 1,5 juta warganya telah melarikan diri.
“Seseorang harus aktif memberikan informasi di medan perang, menunjukkan kebenaran dan apa yang sebenarnya terjadi,” ujarnya di salah satu video.
“Karena informasi di medan perang, sama pentingnya dengan landasan operasi militer,” kata Avdeeva.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.