WASHINGTON, KOMPAS.TV — Seorang perwira senior NATO mengungkapkan bahwa Rusia mengalami penderitaan juga saat perang dengan Ukraina.
Dalam perkiraan perwira senior NATO itu, ribuan tentara Rusia tewas pada pertempuran kali ini dengan Ukraina.
Setidaknya jika dikalkulasikan jumlahnya sekitar antara antara 7.000 hingga 15.000 tentara yang tewas selama satu bulan penyerbuan di Ukraina.
Sebagaimana dilaporkan Associated Press, Kamis (24/3/2022), hal tersebut menjadi perkiraan pertama NATO yang diungkap ke publik tentang korban tentara Rusia sejak pertempuran dimulai pada 24 Februari lalu.
Perwira militer yang anonim berbicara berdasarkan aturan NATO itu mengatakan, perkiraan jumlah yang tewas didasarkan pada kombinasi informasi dari pemerintah Ukraina, indikasi dari Rusia, dan informasi sumber terbuka.
Namun demikian, hal itu berbeda dengan apa yang dilaporkan pihak Rusia.
Menurut pihak Rusia, rilis mereka justru sangat sedikit informasi tentang korban dari pihak mereka.
Yang terakhir dikabarkan bahwa pada 2 Maret lalu, sekitar 500 tentara tewas dan hampir 1.600 orang terluka.
Di sisi lain, Ukraina juga mengklaim telah membunuh enam Jenderal Rusia, namun Rusia mengakui hanya satu jenderal yang tewas.
Baca Juga: Menlu Rusia Tuduh Ukraina Dipengaruhi AS, Tuding Washington Ingin Konflik Berkepanjangan
Pemerintah Amerika Serikat secara umum menolak memberikan perkiraan publik tentang korban Rusia atau Ukraina, dengan mengatakan informasi yang tersedia diragukan keakuratannya.
Perwira militer NATO, dalam briefing dari markas militer aliansi di Belgia hari Rabu mengatakan, perkiraan totalnya sekitar 30.000 hingga 40.000 korban Rusia berasal dari apa yang disebutnya perhitungan standar.
Sebab, dalam perang sebuah pasukan menderita tiga tentara yang terluka untuk setiap tentara yang tewas.
Termasuk dalam hitungan adalah tentara yang tewas maupun terluka dalam pertempuran, serta mereka yang ditangkap atau hilang dalam pertempuran.
Meskipun banyak bukti yang bertentangan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov bersikeras operasi militer mereka berjalan "sangat sesuai" dengan rencana.
Angka terbaru untuk kerugian militer Ukraina datang dari Presiden Ukraina Zelenskyy tanggal 12 Maret lalu, saat dia mengatakan sekitar 1.300 prajurit Ukraina tewas dalam pertempuran.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.