WASHINGTON, KOMPAS.TV — Doug Emhoff, suami Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, diungsikan keluar dari sebuah acara hari Selasa, (8/2/2022) di sebuah sekolah menengah Washington oleh Secret Service menyusul ancaman bom, seperti dilansir Associated Press, Rabu, (9/2/2022).
Emhoff berada di Sekolah Menengah Dunbar memperingati Black History Month dan berada di museum sekolah selama beberapa menit ketika seorang anggota keamanannya mendekatinya dan berkata, "Kita harus pergi." Emhoff kemudian digiring ke iring-iringan mobilnya yang menunggu dan dibawa pergi.
Pengumuman kemudian berbunyi, menginstruksikan siswa dan guru untuk “mengevakuasi gedung.”
Juru bicara Sekolah Umum Distrik Columbia Enrique Gutierrez, yang berada di Dunbar bersama Emhoff, mengatakan ada ancaman bom terhadap sekolah tersebut.
Dinas Rahasia Amerika Serikat atau Secret Service mengatakan dalam sebuah pernyataan Selasa malam bahwa "saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa ancaman itu ditujukan kepada orang yang kami lindungi," yang berarti Emhoff.
"Sore ini, Kepolisian Metropolitan Washington MPD menanggapi ancaman bom di SMA Dunbar," kata Gutierrez setelahnya dalam pernyataan resmi melalui email.
“Semua siswa dan pengunjung dievakuasi dengan aman sesuai dengan protokol Sekolah Umum DC dan mengingat waktu kejadian, siswa kemudian dipulangkan dari sekolah.”
Baca Juga: Ancaman Bom Buat Malaysia Airlines Mendarat Darurat di Bangladesh, Ternyata Hoaks
Juru bicara Emhoff Katie Peters mengatakan sekolah telah memberi tahu Dinas Rahasia tentang apa yang dia katakan sebagai "insiden keamanan atau laporan potensi insiden keamanan."
"Secret Service diberitahu tentang ancaman keamanan di sekolah tempat @SecondGentleman bertemu dengan siswa dan jajaran guru,” kata Peters dalam tweet selanjutnya. "Pak Emhoff aman dan sekolah telah dievakuasi. Kami berterima kasih kepada Secret Service dan Polisi DC atas pekerjaan mereka.”
Ancaman datang dalam panggilan telepon ke meja depan mengumumkan ada bom di dalam dan memberi orang waktu 10 menit untuk pergi, kata Asisten Eksekutif Kepala Polisi Ashan Benedict.
Informasi itu diteruskan ke Secret Service, mendorong Emhoff untuk dipindahkan dari daerah itu, katanya.
Polisi menggunakan teknisi bom dan anjing untuk menggeledah gedung dan menyimpulkan tidak ada ancaman, kata Benedict.
Berdasarkan penyelidikan awal, tampaknya ancaman tersebut tidak terkait dengan serangkaian ancaman yang dilakukan terhadap perguruan tinggi kulit hitam di AS.
Setelah mengevakuasi gedung, siswa, guru, dan staf lainnya berkumpul di luar di lapangan sepak bola sekolah menengah.
Para siswa dipulangkan karena sudah dekat dengan jam pulang reguler mereka dan akan memakan waktu beberapa jam bagi petugas keamanan untuk membersihkan gedung, kata kepala sekolah Nadine Smith.
Peters mengatakan acara Emhoff kemungkinan akan dijadwal ulang.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.