KIEV, KOMPAS.TV - Ukraina ternyata sangat ingin merebut kembali Krimea, namun merasa hal itu tak mungkin dilakukan saat ini.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Keamanan Nasional dan Dewan Pertahanan Ukraina, Alexey Danilov, Kamis (3/2/2022).
Danilov mengungkapkan keinginan Ukraina merebut kembali Krimea, yang diambil alih Rusia pada 2014, tetap ada.
“Kami akan melakukan segalanya agar Krimea, begitu juga Donbass kembali. Bagaimana kami bisa melakukannya? Semuanya tergantung kami,” ujar Danilov dikutip dari TASS.
Baca Juga: Pesawat Pengebom Nuklir Jarak Jauh Rusia Mulai Berpatroli di Atas Belarusia, Ukraina Makin Panas
Meski begitu, Danilov menepis kemungkinan skenario militer untuk merebut kembali Krimea pada saat ini.
“Apakah kami memiliki strategi untuk merebut kembali Krime dengan cara militer? Untuk saat ini, kami hanya memiliki strategi untuk merebut Kremia,” katanya.
“Apakah akan dilakukan secara militer atau dengan cara yang lain, tergantung dari bebagai faktor. Tetapi hal itu masih mustahil dilakukan saat ini. Kita lihat apakah bisa dilaksanakan besok atau setahun lagi. Ini tidaklah mudah,” tambah Danilov.
Sedangkan Komandan Kepala Pasukan Bersenjata Ukraina, Valery Zaluzhy, memastikan Kiev tak berencana melakukan operasi militer di Krimea atau Donbass.
“Tak ada perintah atau disekusi mengenai operasi militer di Krimea dan Donbass telah dilakukan,” ujarnya.
Republik Krimea dan Sevastopol, adalah kota dengan status special di semenanjung Krimea, yang kebanyakan penduduknya adalah orang Rusia.
Baca Juga: Wow, Kakek Ini 33 Tahun Tinggal Sendirian di Hutan Singapura, Ternyata Punya Keluarga di Indonesia
Mereka menolak untuk mengakui legitimasi otoritas yang berkuasa di tengah kerusuhan selama kudeta di Ukraina pada Februari 2014.
Krimea dan Sevastopol mendeklarasikan kemerdekaannya pada 11 Maret 2014.Mereka mengadakan referendum pada 16 Maret di tahun yang sama, dan 96,7 persen warga Krimea dan 95,6 persen warga Sevastopol memilih berpisah dengan Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menandatangani perjanjian reunifikasi pada 18 Maret 2018.
Meski hasil dari referendum sudah keluar, Ukraina masih menolak untuk mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.