Kompas TV internasional kompas dunia

Panas! Rusia dan Amerika Serikat Bertengkar Sengit Terkait Ukraina di Sidang Dewan Keamanan PBB

Kompas.tv - 1 Februari 2022, 07:15 WIB
panas-rusia-dan-amerika-serikat-bertengkar-sengit-terkait-ukraina-di-sidang-dewan-keamanan-pbb
Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya berpidato di depan Dewan Keamanan PBB, sebelum pemungutan suara, Senin, 31 Januari 2022. Rusia dan Amerika Serikat bertengkar sengit dalam sidang Dewan Keamanan PBB yang membahas ketegangan di Ukraina (Sumber: AP Photo/Richard Drew)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

Nebenzia membalas, “Semua yang ingin kami katakan ada dalam pernyataan kami hari ini. Namun, kami benar-benar tidak mengerti ancaman dan provokasi dan eskalasi apa (yang diperbuat Rusia) dan saat ini diangkat-angkat.”

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan, pertemuan itu adalah "langkah penting dalam menggalang dunia untuk berbicara dalam satu suara," menolak penggunaan kekuatan, mencari upaya de-eskalasi militer, mendukung diplomasi dan menuntut pertanggungjawaban dari setiap anggota "untuk menahan diri dari agresi militer terhadap tetangganya.”

Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Menlu Amerika Serikat Antony Blinken tidak membuat kemajuan dalam meredakan ketegangan pada pertemuan mereka di Jenewa awal bulan ini.

Baca Juga: Rusia Disebut Kian Dekat Serang Ukraina, Telah Tempatkan Pasokan Darah di Perbatasan Ukraina

Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya berpidato di hadapan Dewan Keamanan PBB di markas besar PBB pada hari Senin, 31 Januari 2022. Rusia dan Amerika Serikat bertengkar sengit di Dewan Keamanan PBB yang membahasa ketegangan di Ukraina (Sumber: AP Photo/Richard Drew)

 

Mereka diperkirakan akan berbicara melalui telepon hari Selasa, menurut Kemenlu Rusia. Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengkonfirmasi pernyataan Rusia tersebut.

 

Biden memperingatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam panggilan telepon Kamis bahwa ada "kemungkinan spesifik" bahwa Rusia dapat memulai serangan pada Februari, tetapi pemimpin Ukraina berusaha untuk mengecilkan kekhawatiran akan terjadinya perang, seraya mengatakan alarm Barat atas invasi yang akan segera terjadi justru mendorong banyak investor di pasar keuangan negara untuk melakukan aksi ambil untung.

Zelenskyy hari Jumat mengatakan,“kami tidak melihat eskalasi yang lebih besar dari sebelumnya,” dan menuduh penumpukan pasukan Rusia lebih merupakan upaya Moskow untuk memberikan “tekanan psikologis” dan menabur kepanikan.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan mengunjungi Ukraina pada hari Selasa untuk berbicara dengan Zelenskyy, dan juga akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mendesaknya agar "mundur," kata kantor Johnson.

Johnson mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk mengirim ratusan tentara Inggris ke negara-negara NATO di kawasan Baltik sebagai unjuk kekuatan.

Berbicara pada hari Minggu di ABC “This Week,” Thomas-Greenfield mengatakan tentang Rusia, “Kami akan masuk ke ruangan dan siap untuk mendengarkan mereka, tetapi perhatian kami tidak akan bergeser oleh propaganda mereka.”

Dia mengatakan pekan lalu, anggota DK PBB “harus memeriksa fakta dan mempertimbangkan apa yang dipertaruhkan untuk Ukraina, untuk Rusia, untuk Eropa, dan untuk kewajiban inti dan prinsip-prinsip tatanan internasional jika Rusia menginvasi Ukraina lebih lanjut.”

Baca Juga: Bukan Pasukan, Inggris akan Kirim Senjata dan Berikan Sanksi Berat Jika Rusia Serang Ukraina

Instruktur militer Amerika Serikat sedang memberi penjelasan cara penggunaan roket anti-tank kepada personil militer Ukraina. Rusia dan Amerika Serikat bertengkar sengit di Dewan Keamanan PBB yang membahasa ketegangan di Ukraina (Sumber: Ukrainian Defense Ministry Press Service via AP)

 

Pada hari Jumat, duta besar China Zhang mengatakan kedua belah pihak telah menunjukkan kesediaan untuk melanjutkan negosiasi dan harus diizinkan untuk melanjutkan.

 

Pada hari Minggu, ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, Senator Bob Menendez, mengatakan jika terjadi serangan, anggota parlemen ingin Rusia menghadapi “ibu dari semua sanksi.”

Itu termasuk tindakan terhadap bank-bank Rusia yang dapat sangat merusak ekonomi Rusia, dan meningkatkan bantuan berupa senjata mematikan untuk militer Ukraina.

Sanksi yang sedang dipertimbangkan tampaknya akan jauh lebih kuat daripada yang dijatuhkan setelah Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014. Hukuman itu dianggap tidak efektif.

Menendez juga mengangkat kemungkinan menjatuhkan hukuman terlebih dahulu, sebelum invasi apa pun.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan hari Senin, pemerintah Amerika Serikat didorong oleh upaya bipartisan di Kongres "untuk meminta pertanggungjawaban Rusia."

“Pandangan kami adalah, sanksi dapat menjadi alat pencegahan yang efektif, dan aksi jual yang semakin dalam di pasar Rusia mencerminkan pesan kami kepada Rusia,” kata Psaki.




Sumber : Kompas TV/Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x