Kompas TV internasional kompas dunia

Pemerintah Kazakhstan Klaim Demonstrasi Berdarah Disusupi Kelompok Islamis Radikal

Kompas.tv - 10 Januari 2022, 18:30 WIB
pemerintah-kazakhstan-klaim-demonstrasi-berdarah-disusupi-kelompok-islamis-radikal
Tentara Kazakhstan berjaga dengan kendaraan lapis baja selama demonstrasi berdarah yang meletus pada pekan lalu. Pemerintah Kazakhstan menyebut demonstrasi rusuh itu sebagai agresi teroris. (Sumber: RU-RTR via Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

Baca Juga: Banyak Korban Tewas Kerusuhan, Kazakhstan Peringati 10 Januari sebagai Hari Berkabung Nasional

Sebanyak 2.500 pasukan penjaga perdamaian CSTO yang umumnya berasal dari Rusia, pun masuk ke Kazakhstan.

Pemerintahan Tokayev mengeklaim demonstrasi pekan lalu didalangi oleh “teroris” dengan sokongan asing.

Dalam pertemuan virtual antarpemimpin CSTO pada Senin (10/1), Tokayev berjanji akan mengungkapkan “bukti tambahan” tentang tuduhannya tersebut.

Ia menegaskan bahwa tuntutan demonstran sebenarnya sudah dipenuhi negara. Namun, kerusuhan tetap terjadi karena “kelompok-kelompok milisi bersenjata” yang tujuannya mendongkel pemerintahannya.

Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan menyebut demonstrasi yang awalnya damai “telah dibajak oleh kelompok kriminal, ekstremis dan teroris.”

“Berdasarkan data awal kami, para penyerang termasuk individu yang punya pengalaman tempur bersama kelompok-kelompok Islamis radikal,” tulis pernyataan Kemendagri Kazakhstan.

“Saat ini, badan penegak hukum dan angkatan bersenjata Kazakhstan sedang melawan teroris, bukan ‘demonstran damai’ sebagaimana misrepresentasi beberapa media asing,” sambung pernyataan itu.

Pemerintahan Tokayev menetapkan Senin (10/1) sebagai hari berkabung untuk menghormati korban kerusuhan. Pemerintah juga menumumkan total 7.949 orang ditahan terkait demonstrasi sepanjang pekan lalu.

Baca Juga: Sisa-sisa Unjuk Rasa di Kazakhstan, Sejumlah Kendaraan Rusak dan Bangunan Ludes Terbakar


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x