Baca Juga: Banyak Korban Tewas Kerusuhan, Kazakhstan Peringati 10 Januari sebagai Hari Berkabung Nasional
Sebanyak 2.500 pasukan penjaga perdamaian CSTO yang umumnya berasal dari Rusia, pun masuk ke Kazakhstan.
Pemerintahan Tokayev mengeklaim demonstrasi pekan lalu didalangi oleh “teroris” dengan sokongan asing.
Dalam pertemuan virtual antarpemimpin CSTO pada Senin (10/1), Tokayev berjanji akan mengungkapkan “bukti tambahan” tentang tuduhannya tersebut.
Ia menegaskan bahwa tuntutan demonstran sebenarnya sudah dipenuhi negara. Namun, kerusuhan tetap terjadi karena “kelompok-kelompok milisi bersenjata” yang tujuannya mendongkel pemerintahannya.
Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan menyebut demonstrasi yang awalnya damai “telah dibajak oleh kelompok kriminal, ekstremis dan teroris.”
“Berdasarkan data awal kami, para penyerang termasuk individu yang punya pengalaman tempur bersama kelompok-kelompok Islamis radikal,” tulis pernyataan Kemendagri Kazakhstan.
“Saat ini, badan penegak hukum dan angkatan bersenjata Kazakhstan sedang melawan teroris, bukan ‘demonstran damai’ sebagaimana misrepresentasi beberapa media asing,” sambung pernyataan itu.
Pemerintahan Tokayev menetapkan Senin (10/1) sebagai hari berkabung untuk menghormati korban kerusuhan. Pemerintah juga menumumkan total 7.949 orang ditahan terkait demonstrasi sepanjang pekan lalu.
Baca Juga: Sisa-sisa Unjuk Rasa di Kazakhstan, Sejumlah Kendaraan Rusak dan Bangunan Ludes Terbakar
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.