Kompas TV internasional kompas dunia

Kehampaan Jadi Warna Utama Perayaan Tahun Baru 2022, Dimulai dari Selandia Baru

Kompas.tv - 31 Desember 2021, 20:33 WIB
kehampaan-jadi-warna-utama-perayaan-tahun-baru-2022-dimulai-dari-selandia-baru
Pertunjukan cahaya dari Skytower dan harbour bridge selama perayaan Malam Tahun Baru Auckland pada 31 Desember 2021 di Auckland, Selandia Baru. (Sumber: Stuff.co.nz)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

WELLINGTON, KOMPAS.TV — Selamat memasuki tahun 2021. Semoga 2022 membawa harapan baru.

Ini adalah sentimen umum ketika orang-orang di seluruh dunia mulai menyambut tahun baru. Di banyak tempat, perayaan Malam Tahun Baru dibungkam atau dibatalkan untuk tahun kedua berturut-turut karena lonjakan infeksi virus corona, kali ini didorong oleh varian omicron yang sangat menular.

Bahkan sebelum omicron melanda, banyak orang dengan senang hati mengucapkan selamat tinggal pada tahun kedua pandemi. Namun sejauh ini, setidaknya, lonjakan omicron tidak menghasilkan tingkat rawat inap dan kematian yang sama seperti wabah sebelumnya – terutama di antara orang yang divaksinasi – menawarkan secercah harapan untuk tahun 2022.

Seperti dilansir Associated Press, Jumat (31/12/2021), Selandia Baru adalah salah satu tempat pertama yang merayakan malam pergantian tahun. Namun, kali ini dengan tampilan lampu sederhana yang diproyeksikan ke landmark Auckland, termasuk Sky Tower dan Harbour Bridge.

Tampilan lampu sederhana menggantikan pertunjukan kembang api tradisional yang biasanya gemebyar dan gegap gempita.

Meskipun belum ada penyebaran komunitas omicron di Selandia Baru, pihak berwenang masih ingin mencegah kerumunan orang berkumpul.

Baca Juga: Info Cuaca Jakarta Malam Tahun Baru 2022, BMKG Peringatkan Potensi Hujan Disertai Kilat dan Angin

Kembang api di atas Sydney Opera House dan Harbour Bridge saat perayaan Malam Tahun Baru dimulai di Sydney, Jumat, 31 Desember 2021. (Sumber: Dean Lewins/AAP Image via AP)

Sementara itu, Australia tetap melanjutkan rencana perayaan meskipun ada ledakan kasus virus omicron.

Beberapa kembang api dinyalakan lebih awal di malam hari untuk memberikan gambaran kepada anak-anak tentang inti perayaan tahun baru 2022, melalui pertunjukan kembang api yang terkenal dari Sydney Harbour Bridge dan Sydney Opera House.

Beberapa jam sebelum perayaan dimulai, otoritas kesehatan Australia melaporkan rekor 32.000 kasus virus baru dalam sehari, banyak di antaranya di Sydney.

Karena lonjakan tersebut, kerumunan jauh lebih kecil daripada tahun-tahun sebelum pandemi, ketika sebanyak 1 juta orang bersuka ria memadati pusat kota Sydney.

Karena letak garis penanggalan internasional, negara-negara di kawasan Asia dan Pasifik termasuk yang pertama menyambut setiap tahun baru.

Di Jepang, penulis Naoki Matsuzawa mengatakan dia akan menghabiskan beberapa hari ke depan untuk memasak dan mengantarkan makanan kepada orang tua karena beberapa toko akan tutup.

Dia mengatakan, vaksinasi telah membuat orang kurang cemas tentang pandemi, meskipun ada varian baru. "Mati rasa telah terjadi, dan kami tidak lagi terlalu takut," kata Matsuzawa yang tinggal di Yokohama, barat daya Tokyo. "Beberapa dari kami mulai menerima begitu saja bahwa itu (Covid-19) tidak akan terjadi pada saya."

Seperti banyak orang lain, Matsuzawa berharap kehidupan akan membaik pada 2022. “Saya berharap pembatasan bisa hilang,” katanya.

Di seluruh Jepang, banyak orang berencana melakukan perjalanan tahun baru untuk menghabiskan waktu bersama keluarga mereka. Pada Malam Tahun Baru, orang-orang memadati kuil dan tempat pemujaan, kebanyakan dari mereka mengenakan masker.

Beberapa tampaknya mengabaikan ketakutan akan virus dengan makan dan minum di pusat kota Tokyo dan berbondong-bondong ke toko-toko, merayakan tidak hanya liburan tetapi juga perasaan gembira karena dibebaskan dari pembatasan virus baru-baru ini.

Baca Juga: Penularan Covid-19 Varian Omicron Menggila, London Batalkan Perayaan Besar Tahun Baru 2022

Seorang pria menggantungkan kertas berisi ucapan harapan Tahun Baru 2022 pada Malam Tahun Baru di kuil Jogye di Seoul, Korea Selatan, Jumat, 31 Desember 2021. (Sumber: AP Photo/Lee Jin-man)

Di ibu kota Korea Selatan, Seoul, upacara membunyikan lonceng Tahun Baru tahunan dibatalkan untuk tahun kedua berturut-turut karena lonjakan kasus Covid-19

Para pejabat mengatakan, video pra-rekaman dari upacara membunyikan lonceng tahun ini akan disiarkan secara online dan di televisi.

Upacara itu sebelumnya diikuti puluhan ribu orang. Pembatalan tahun lalu adalah yang pertama sejak upacara dimulai pada tahun 1953.

Pihak berwenang Korea Selatan juga berencana menutup banyak pantai dan tempat wisata lainnya di sepanjang pantai timur, yang biasanya dipenuhi orang yang berharap bisa melihat matahari terbit pertama tahun ini.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x