Ia menggambarkan apa yang dilakukannya tersebut sebagai sebuah ketidakpedulian dan lalai.
Namun, ia menolak meminta maaf di depan kamera saat menghadiri parlemen pada Jumat (17/12/2021), dan menolak membicarakan masalah itu.
Sementara itu, Kageri yang juga menjadi sasaran kemarahan karena tertawa mendengar gurauan itu, menolak agar perdebatan terkait masalah itu dilakukan pada sesi debat Jumat.
Baca Juga: Monyet Bantai 250 Anjing dengan Cara Dilempar dari atas Gedung, Disebut Pembunuhan Balas Dendam
“Kami semua menghormati perempuan dan kami berusaha keras untuk memastikan rasa hormat terhadap perempuan tak berkurang,” ujarnya.
“Saya pikir tak perlu untuk menaikkan masalah ini dan menciptakan kontroversi,” tambah Kageri.
Bagi Kumar, ini bukan pertama kalinya ia mendapat masalah karena membuat gurauan yang hampir sama pada 2019.
Ketika itu, ia menyamakan proses parlemen dengan pemerkosaan, saat ia baru menghindari dakwaan korupsi terhadapnya.
Baca Juga: Korban Tewas Omicron Pertama di Inggris Ternyata Anti-Vaksin Covid-19 dan Yakini Teori Konspirasi
“Saya sempat diperkosa sekali. Seperti semua korban pemerkosaan, saya dibuat merasakan pemerkosaan itu berulang kali,” tuturnya kala itu.
Di India sendiri, pemerkosaan dan kejahatan seksual merupakan masalah endemik.
Masalah itu mulai disorot setelah terjadi kasus pemerkosaan berkelompok terhadap seorang mahasiswi di dalam bus. Mahasiswi itu kemudian tewas.
Selain itu, keputusan bersalah bagi pelaku pemerkosaan di India masih di bawah 30 persen, meski masalah tersebut diminta untuk ditangani lebih serius.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.