JOHANNESBURG, KOMPAS.TV – Studi awal yang dilakukan oleh sejumlah ilmuwan di Afrika Selatan menunjukkan, varian baru Covid-19 yang dinamai omicron memiliki tingkat reproduksi 2.
Menurut pejabat kesehatan Afrika Selatan, ini berarti, setiap orang yang terinfeksi omicron, kemungkinan akan menularkannya ke dua orang lainnya.
Varian baru itu memiliki banyak mutasi yang tampaknya membuatnya lebih mudah menular dan membantunya menghindari respons kekebalan.
Pada Jumat (26/11/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menamakan varian baru itu sebagai omicron, menggunakan huruf Yunani, dan menyebutnya varian yang diwaspadai yang sangat menular.
“(Varian) itu patut sangat diwaspadai. Kami semua sangat khawatir dan waspada atas virus ini,” ujar Profesor Willem Hanekom, direktur Institut Penelitian Kesehatan Afrika, seperti dikutip dari Associated Press, Sabtu (27/11/2021).
Baca Juga: Varian Omicron Kategori Variant of Concerns, Tiga Hal Ini Harus Diperhatikan
“Varian ini kebanyakan ada di Provinsi Gauteng, wilayah Johannesburg di Afrika Selatan. Tapi kami mendapat petunjuk dari tes diagnostik, yang memperkirakan bahwa varian ini sudah ada di seluruh Afrika Selatan,” imbuh Hanekom yang juga mengetuai Konsorsium Penelitian Varian Covid Afrika Selatan.
Awalnya, klaster penularan itu muncul di antara mahasiswa universitas di Pretoria, lalu menggelembung menjadi ratusan kasus baru. Setelahnya, tercatat ribuan kasus di ibu kota, lalu menjalar ke kota terbesar Afrika Selatan, Johannesburg.
“Kita harus memelajari banyak hal secepat mungkin. Kita hanya punya sedikit materi berharga,” ujarnya.
“Misalnya, kita tidak tahu seberapa kuat virus ini, yang berarti seberapa parah penyakit yang disebabkan oleh virus ini?”
Baca Juga: 6 Fakta Virus Corona Omicron, Varian Baru yang Dapat Picu Gelombang Ketiga Covid-19
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.