ADDIS ABABA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed dilaporkan terjun ke medan tempur antara pasukan pemerintah lawan pemberontak Tigray. Hal tersebut disampaikan pemerintah Ethiopia pada Rabu (24/11/2021).
Abiy Ahmed sendiri merupakan mantan prajurit sekaligus penerima Nobel Perdamaian 2019.
Menurut juru bicara pemerintah, Abiy tiba di garis depan pertempuran pada Selasa (23/11). Namun, pemerintah tidak merilis fotonya di medan perang dan tidak mau mengungkapkan detail lokasinya.
Sebelumnya, Abiy menyebut, mungkin diperlukan martir untuk menghadapi perang dengan pemberontak Tigray yang meletus sejak November 2020 lalu.
Perang ini telah mengorbankan puluhan ribu jiwa dan membuat jutaan orang terjebak dalam kondisi kelaparan serta kekurangan obat-obatan.
Baca Juga: Konflik Ethiopia: 186 Anak Mati Kelaparan dalam 4 Bulan di Tigray
Perang saudara antara pemerintah pusat dengan Tigray pun membuat Ethiopia dikhawatirkan terpecah-belah.
Terjunnya perdana menteri ke medan perang sendiri dipandang sebagai tradisi Ethiopia.
Sejak masih berbentuk kekaisaran, pemimpin Ethiopia lumrah terjun ke medan perang. Di antaranya adalah Kaisar Haile Selassie dan Kaisar Yohannes IV. Kaisar Yohannes IV terbunuh dalam pertempuran pada 1889.
“Ini menimbulkan kesan kepada saya sebagai aksi pemimpin Ethiopia yang sangat tradisional.Ini mungkin diperlukan untuk menyelamatkan respons militer Ethiopia yang terlihat sangat goyah,” kata Christopher Clapham, pensiunan profesor dari Universitas Cambridge.
Meskipun jarang, para pemimpin negara Afrika dikenal terkadang ikut maju ke medan tempur. Salah satunya adalah Presiden Chad Idriss Deby Itno.
Deby Itno terbunuh saat memerangi pasukan pemberontak pada April 2021.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.