BEIJING, KOMPAS.TV - Keberadaan dan kondisi petenis kenamaan China, Peng Shuai, masih dikhawatirkan banyak pihak. Petenis 35 tahun itu “hilang” sejak 3 November 2021 usai menuduh mantan wakil perdana menteri China, Zhang Gaoli, melakukan kekerasan seksual terhadapnya.
Setelah mengunggah tuduhan tersebut di media sosial, Peng Shuai tidak terlihat di ruang publik serta dilaporkan tidak bisa dikontak.
Kondisi Peng Shuai pun dikhawatirkan berbagai kalangan. Rekan sesama petenis dan badan dunia seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Asosiasi Tenis Wanita (WTA) mempertanyakan kondisi Peng kepada pemerintah China.
Baca Juga: Petinggi Partai Komunis China Diduga Cabuli Petenis, Serena Williams: Kita Jangan Diam
WTA mengaku akan mengambil langkah tegas terkait Peng Shuai. WTA mengancam tidak akan menggelar acara apa pun di China dan menghentikan kerja sama selama belum mendapat jaminan bahwa Peng Shuai aman.
“Kita tidak bisa berkompromi. Ini adalah isu antara benar dan salah. Saya sangat, sangat khawatir dengannya,” kata Ketua WTA Steve Simon dikutip BBC.
Di lain pihak, Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak mau ikut campur terkait Peng Shuai.
“Pengalaman menunjukkan bahwa diplomasi diam-diam menawarkan kesempatan terbaik untuk menemukan solusi dari masalah seperti itu. Ini menjelaskan mengapa IOC tidak akan berkomentar lebih jauh hingga tahap ini,” tulis rilis IOC dikutip Associated Press.
Sikap IOC pun dikecam berbagai pihak. Komite Olimpiade itu dituding tidak peduli dengan nasib atlet.
IOC sendiri akan menggelar Olimpiade Musim dingin di Beijing pada 2022 mendatang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.