SEOUL, KOMPAS.TV - Badan intelijen Korea Selatan meyakini pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memang makin langsing dan singset telah turun berat badan sekitar 20 kilogram.
Seperti dilansir Bloomberg, Kamis (28/10/2021) yang dikutip Straits Times, kesimpulan intelijen itu menepis spekulasi bahwa Kim Jong-un menggunakan tubuh ganda, atau stuntman, atau orang yang wajah dan posturnya mirip sementara gesturnya dilatih dengan baik.
Kim Jong-un diperkirakan memecahkan timbangan saat berbobot 140kg tahun 2019, dan sejak itu berat badannya berangsur turun, kata badan intelijen Korea Selatan kepada anggota parlemen pada hari Kamis (28/10/2021).
Perkiraan itu didasarkan pada analisis wajah yang optimal, model pelacakan berat badan dan analisis video resolusi tinggi, kata perwakilan partai yang berkuasa Kim Byung-kee kepada wartawan.
Badan tersebut mengatakan, berdasarkan analisis mereka yang juga menggunakan kecerdasan buatan, gibah bahwa pemimpin Korea Utara itu menggunakan tubuh ganda atau stuntman sungguh tidak berdasar.
Ia menambahkan, Kim Jong-un sendiri terlihat dalam keadaan sehat, kata anggota parlemen itu.
Pemimpin berusia 37 tahun, yang sempat tambun dan merupakan perokok berat, telah menjadi subyek spekulasi kesehatan selama bertahun-tahun.
Sementara itu, penampilan publiknya dilacak secara dekat untuk menganalisis rezim otokratis dan rahasia di Pyongyang, terutama karena keluarganya memiliki riwayat penyakit jantung.
Kim Jong-un beberapa bulan terakhir terlihat jauh lebih langsing dan jauh lebih rapi pada penampilan publiknya, termasuk pada parade militer bulan September lalu dan pameran senjata berkemampuan nuklir terbaru negara pada bulan Oktober.
Baca Juga: Korea Selatan Buka Pameran Pertahanan, Diwarnai Peluncuran Rudal Balistik Kapal Selam Korea Utara
Kim selama ini terdesak mencari untuk menggalang dukungan karena Korea Utara menghadapi salah satu kekurangan pangan terburuk dalam beberapa tahun terakhir karena gagal panen akibat cuaca buruk dan perubahan iklim.
Pemimpin Korea Utara itu dilaporkan mengatakan dia merasa seperti berjalan di atas es tipis, mengacu pada masalah kekurangan makanan rakyat Korea, menurut Kim Byung-kee.
"Kim menginstruksikan pihak berwenang untuk mengamankan makanan sebanyak mungkin," kata anggota parlemen itu.
Keputusan Kim Jong Un untuk menutup perbatasan karena Covid-19 telah memperburuk keadaan, memotong sedikit perdagangan legalnya dan memperparah salah satu kontraksi ekonomi terbesar negara itu dalam lebih dari dua dekade, menurut Fitch Solutions.
Perdagangan Korea Utara dengan mitra utamanya, China, turun menjadi sekitar 185 juta dolar dari Januari hingga September tahun ini, sepertiga dari tahun sebelumnya, kata anggota parlemen Ha Tae-keung dari oposisi People Power Party kepada wartawan setelah pengarahan oleh badan intelijen Korea Selatan.
Badan Intelijen Korea Selatan juga mengatakan, Korea Utara mungkin telah memproses ulang batang bahan bakar bekas di fasilitas nuklir Yongbyon yang memproduksi plutonium dari Februari hingga Juli tahun ini
Penilaiannya sejalan dengan analisis dari pengawas atom PBB yang dirilis pada akhir Agustus.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.