RIYADH, KOMPAS.TV - Koalisi militer pendukung pemerintah Yaman yang dipimpin Arab Saudi, Minggu (17/10/2021), mengatakan berhasil membunuh sedikitnya 165 pemberontak Houthi dalam serangan di selatan wilayah Marib, saat pertempuran untuk memperebutkan kota strategis itu berkecamuk, seperti dilansir Saudi Press Agency.
Serangan itu "menghancurkan 10 kendaraan militer dan menewaskan lebih dari 165" pemberontak Houthi dalam 24 jam terakhir di distrik Abdiya, kata koalisi Arab Saudi dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Saudi Press Agency.
Koalisi Arab Saudi mengatakan sudah membunuh sekitar 1.000 pemberontak Houthi yang didukung Iran dalam serangan di daerah itu dalam seminggu terakhir, dan membuat pengumuman setidaknya puluhan kematian pemberontak setiap harinya.
Minggu lalu, koalisi tersebut mengumumkan berhasil melibas 130 pemberontak Houthi yang merangsek ke arah wilayah Marib.
Houthi jarang mengomentari kerugian, dan jumlah korban tidak dapat diverifikasi secara independen oleh AFP seperti dilansir France24.
Houthi memulai ofensif militer skala besar untuk merebut Marib, benteng terakhir pemerintah yang diakui secara internasional di Yaman utara yang kaya minyak pada Februari lalu, dan telah memperbarui serangan mereka dalam beberapa pekan terakhir setelah jeda pertempuran.
Baca Juga: Lebih dari 130 Pemberontak Houthi di Yaman Tewas oleh Serangan Udara Koalisi Pimpinan Arab Saudi
Kelompok Houthi mengatakan di Twitter, Minggu, mereka menguasai beberapa front di sekitar Marib, termasuk Abdiya, yang terletak sekitar 100 kilometer selatan kota.
Perang saudara Yaman dimulai pada 2014 ketika pemberontak Houthi merebut ibu kota Sanaa, 120 kilometer sebelah barat Marib, mendorong pasukan pimpinan Arab Saudi campur tangan untuk menopang pemerintah pada tahun berikutnya.
Puluhan ribu orang tewas dan jutaan orang mengungsi dalam apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
PBB minggu ini menyerukan penghentian pertempuran di Abdiya, di mana dikatakan pergerakan bantuan untuk puluhan ribu orang telah "sangat dibatasi".
Sumber : Kompas TV/Saudi Press Agency/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.