DUBAI, KOMPAS.TV - Al-Qur'an bersejarah milik Presiden Amerika Serikat ketiga, Thomas Jefferson, dipajang di paviliun Amerika Serikat pada Expo 2020 Dubai, setelah untuk pertama kalinya dibawa dari tempat penyimpanannya di Library of Congress atau Perpustakaan Kongres di Washington, D.C, seperti dilansir Arab News, Selasa (12/10/2021)
"Ini akan dipajang di #USAPavilion sebagai bagian integral dari tema kami, 'Life, Liberty, and the Pursuit of the Future'," paviliun AS di Expo 2020 Dubai mengatakan di akun media sosial resminya.
Thomas Jefferson adalah presiden ketiga Amerika Serikat, dan secara luas dipuji sebagai penulis utama Deklarasi Kemerdekaan negara itu.
Al-Qur'an tersebut adalah terjemahan bahasa Inggris edisi kedua sebanyak dua jilid oleh George Sale tahun 1734, serta peta Jazirah Arab dan kota Makkah, yang keduanya milik pribadi Thomas Jefferson.
Kedua benda bersejarah itu dipindahkan dari Perpustakaan Kongres dengan peti kayu khusus, dilengkapi sensor yang mendeteksi getaran dan perubahan suhu.
Staf konservasi dan aparat keamanan mengawal benda bersejarah itu dalam perjalanan mereka ke acara global di Dubai.
Diyakini bahwa Jefferson, yang merupakan presiden Amerika Serikat selama dua periode dari tahun 1801-1809, memperoleh salinan Al-Qur'an saat ia masih muda dan belajar hukum.
Buku dua jilid itu dicetak di London dan belum pernah bepergian ke luar Amerika Serikat sejak kedatangannya di Amerika Kolonial saat itu.
Baca Juga: Cerita Masjidil Haram, Salah Satu Lokasi Paling Disucikan Umat Islam
Thomas Jefferson’s copy of the Quran left the U.S. for the first time from its home at the Library of Congress in Washington, D.C. It is on display in the USA Pavilion as an integral part of our theme.@StateDept @StateDept_NEA @UnderSecPD @librarycongress @USAinUAE @UAEEmbassyUS pic.twitter.com/dfdgGJD7TI
— USA Expo 2020 (@USAExpo2020) October 7, 2021
Islam telah ada di Amerika Utara selama ratusan tahun, sejak orang-orang yang ditangkap di Afrika dan diperbudak membawa agama Islam mereka ke Amerika.
Seperti dilansir majalah History pada 3 Januari 2019, pada tahun 1700an terjemahan bahasa Inggris dari Al-Qur'an benar-benar menjadi buku terlaris di kalangan kaum Protestan Inggris dan koloninya di benua Amerika. Salah satu pembacanya adalah Thomas Jefferson.
Salinan Al-Qur'an pribadi Jefferson menarik perhatian pada awal 2019. Ketika itu, Rashida Tlaib, salah satu dari dua wanita Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres, mengumumkan dia akan menggunakannya selama upacara pengambilan sumpahnya. Namun, Rashida akhirnya memutuskan untuk menggunakan Al-Quran miliknya sendiri.
Sumber : Arab News/History/Washington Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.