WINA, KOMPAS.TV - Kanselir Austria, Sebastian Kurz memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya setelah dituduh terlibat dalam skandal korupsi.
Kurz dan sembilan orang lainnya tengah diinvestigasi, setelah penyerbuan di sejumlah lokasi yang berhubungan dengan partainya, Partai Rakyat OVP.
Kurz dituduh menggunakan uang pemerintah untuk memastikan liputan positif mengenai dirinya di sebuah tabloid surat kabar.
Tuduhan tersebut langsung dibantah oleh Kurz.
Baca Juga: Lebanon Gelap Gulita tanpa Listrik, Dua Pembangkit Utama Kehabisan BBM di Tengah Krisis Ekonomi
Tuduhan itu terjadi pada pekan lalu, ketika pemerintah koalisinya berada di ambang kehancuran.
Ini bermula ketika salah satu partai koalisinya, Partai Hijau mengatakan Kurz tak lagi tepat untuk menjadi kanselir.
Partai Hijau telah berbicara dengan partai oposisi, yang mengancam akan melakukan voting atas ketidakpercayaan pada kanselir pekan ini.
Kurz kemudian memutuskan mundur dan mengajukan Menteri Luar Negeri Austria, Alexander Schallenberg sebagai penggantinya.
Pemimpin Partai Hijau dan Wakil Kanselir Werner Kogler menyambut baik pengunduran diri Kurz.
Kogler juga mengindikasikan siap bekerja dengan Schallenberg dengan mengatakan hubungan mereka sangat membangun.
“Apa yang dibutuhkan sekarang adalah kestabilan. Untuk mengatasi kebuntuan saya ingin mundur demi mencegah kekacauan,” tuturnya saat mengumumkan pengunduran diri dikutip dari BBC.
Namun, Kurz menegaskan ia akan tetap menjadi pemimpin partainya, dan terus duduk di parlemen.
“Yang pertama dan terpenting, saya akan menggunakan kesempatan ini untuk tak membantah tuduhan terhadap saya,” katanya.
Baca Juga: Diagnosis Pasien dengan ‘Sakit Homoseksual’, Rumah Sakit di Spanyol Dituntut Minta Maaf
Meski tak lagi menjabat kanselir, Kurz akan tetap menjadi figure pentin g bagi politik di Austria.
Sebagai pemimpin partainya, Kurz akan hadir pada rapat kabinet.
Beberapa anggota partainya, berharap pengunduran diri Kurz bersifat sementara, dan ia akan kembali mengisi tempatnya.
Namun sejumlah masyarakat Austria mengatakan dua investigasi korupsi, dan kejatuhan pemerintah koalisinya dengan partai sayap kanan, Partai Kebebasan di 2019, seharusnya sudah menjadi waktunya bagi Kurz meninggalkan politik.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.