CALIFORNIA, KOMPAS.TV - Seorang pria dan perempuan ditangkap polisi setelah diketahui memiliki 20,8 kg narkoba berbahaya yang 10.000 kali lebih kuat dari morfin.
Narkoba yang dimaksud adalah carfentanil, yang juga lebih kuat 100 kali dari fentanil.
Jumlah carfentanil tersebut diyakini cukup untuk membunuh sekitar 50 juta orang.
Penemuan narkoba berbahaya itu terjadi setelah dilakukan penggerebekan di sebuah rumah di selatan California, Amerika Serikat.
Baca Juga: Istrinya Jarang Mandi, Suami di India Minta Cerai dan Jatuhkan Talak Tiga
Selain carfentanil, di rumah tersebut juga ditemukan 4 kg kokain dan 900 gram heroin.
Dikutip dari Mirror, Sabtu (25/9/2021), Andre Jesus Morales, 20 tahun dan Christine Ponce, 23 tahun, mendapat empat dakwaan terkait kepemilikan untuk penjualan fentanil, kokain dan heroin.
Penangkapan itu merupakan tindak lanjut dari investigasi yang dilakukan oleh Departemen Kepolisian Riverside.
Pihak kepolisian mengungkapkan penggerebekan ini juga menjadi penyitaan carfentanil terbesar di Riverside.
Carfentanil merupakan opioid buatan dan begitu kuat, bahkan berbahaya pada level nanogram.
Menurut polisi, jumlah yang berhasil disita pada penggerebekan tersebut diyakini bisa membunuh 50 juta orang jika tercampur dengan narkoba lainnya.
Aslinya, narkoba itu didesain sebagai bius untuk gajah, dan tak dimaksudkan untuk konsumsi manusia.
Bahkan carfentanil bisa berbahaya jika terjadi kontak tanpa alat perlindungan.
Layanan gawat darurat telah memperingatkan bahwa carfentanil kerap ditambahkan pada narkoba lainnya.
Baca Juga: Kolombia Sita Hampir 3.500 Sirip Hiu yang akan Diselundupkan ke Hong Kong
Hal itu membuat pengguna berisiko tinggi mengalami overdosis yang fatal.
“Carfentanil merupakan analog untuk opioid fentanil buatan,” bunyi pernyataan Kepolisian Riverside.
“Penggunaannya sangat diatur dan tak dimaksudkan atau disetujui untuk digunakan oleh manusia. Ini juga lebih kuat dan lebih mematikan ketimbang fentanil,” tambahnya.
Kepolisian juga mengungkapkan, mereka telah melakukan investigasi organisasi perdagangan narkoba yang menyuplai fentanil, kokain dan heroin di area tersebut.
Sumber : Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.