Kompas TV internasional kompas dunia

Cari Suaka di Jepang, Lelaki Rusia yang Gemar Doraemon Ini Nekat Renangi Laut selama 23 Jam

Kompas.tv - 17 September 2021, 06:05 WIB
cari-suaka-di-jepang-lelaki-rusia-yang-gemar-doraemon-ini-nekat-renangi-laut-selama-23-jam
Pulau Kunashiri tampak di kejauhan di latar belakang dilihat dari Pulau Hokkaido, Jepang. Seorang lelaki Rusia bernama Vaas Feniks Nokard nekat merenangi Selat Nemuro di antara kedua pulau demi mencari suaka di negeri matahari terbit itu. (Sumber: Kyodo News via AP)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Fadhilah

Lelaki asal Izhevsk, kota di Rusia barat ini mengaku muak hidup di bawah pemerintahan totaliter Presiden Vladimir Putin.

Ia hendak mencari suaka di luar negeri, namun tak bisa bepergian ke luar negeri karena tak memiliki paspor.

Baca Juga: Perkenalkan, Ranomi Kromowidjojo, Perenang Belanda Keturunan Jawa, Ikut Tampil di Olimpiade Tokyo

Nokard dilaporkan memiliki ketertarikan pada budaya Jepang. Pihak berwenang Rusia yang sempat menggeledah rumahnya, menemukan sejumlah poster Jepang dan meyakini bahwa Nokard adalah penggemar budaya Jepang.

Asahi Shimbun menyebut bahwa Nokard gemar menonton kartun kucing ajaib Doraemon dan membaca manga.

Doraemon, kartun animasi Jepang yang menceritakan tentang kucing ajaib yang memiliki kantong ajaib. (Sumber: kincir.com)

Namun, masih belum jelas apakah permohonan suaka Nokard akan terkabul.

Menurut The Moscow Times, Nokard sebelumnya pernah dideportasi dari Jepang pada 2011 karena melanggar aturan visa.

Ia juga tampaknya sempat dideportasi dari Thailand dan Bali dengan alasan serupa.

Mengutip Japan Today, jika Jepang mengabulkan permohonannya, negeri matahari terbit itu secara tak langsung turut mengakui bahwa pulau asal Nokard berenang merupakan bagian wilayah Rusia.

Sengketa atas kepemilikan Pulau Kunashiri itu telah berlangsung sejak akhir Perang Dunia ke-2, dan menjadi alasan mengapa perjanjian perdamaian antara kedua negara tak kunjung ditandatangani

Kepala sekretaris kabinet Jepang Katsunobu Kato menyatakan, pemerintah Jepang akan terus menyelidiki kasusnya.




Sumber : Vice/The Moscow Times/Japan Today




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x