Kompas TV internasional kompas dunia

Pemimpin Pasukan Anti-Taliban Isyaratkan Ingin Berdamai, Tetapi Juga Siap untuk Perang

Kompas.tv - 23 Agustus 2021, 08:28 WIB
pemimpin-pasukan-anti-taliban-isyaratkan-ingin-berdamai-tetapi-juga-siap-untuk-perang
Pemimpin pejuang Anti-Taliban, Ahmad Massoud. (Sumber: AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

PANJSHIR, KOMPAS.TV - Pemimpin pasukan Anti-Taliban, Ahmad Massoud, mengungkapkan keinginannya untuk berdamai dengan Taliban.

Tetapi ia juga menegaskan jika perdamaian tak bisa digapai, mereka siap untuk berperang.

Pasukan Anti-Taliban saat ini merupakan grup yang menentang Taliban dari dalam Afghanistan.

Banyak dari mereka adalah tentara dan pasukan keamanan Pemerintah Afghanistan yang melarikan diri setelah Kabul jatuh ke tangan Taliban pada Minggu (15/8/2021).

Baca Juga: Terancam Pasukan Anti-Taliban, Ratusan Pejuang Taliban Menuju Lembah Panjshir

Meski begitu, Massoud menegaskan pihaknya siap berdamai demi mengurangi terjadinya konflik berdarah.

“Kami ingin Taliban menyadari cara untuk melangkah maju adalah melalui negosiasi,” tuturnya dikutip dari Al-Jazeera.

“Kami tak ingin perang pecah,” tutur Massoud, putra dari Ahmad Shah Massoud, pemimpin perlawan anti-Uni Sovyet pada 1980-an.

Meski begitu, Massoud menegaskan para pendukungnya siap berperang jika Taliban berusaha menguasai Lembah Panjshir, yang merupakan basis mereka.

“Mereka ingin bertahan, mereka ingin berjuang, mereka ingin melawan semua rezim kediktatoran,” katanya.

Baca Juga: Tuntut Bentuk Federasi di Afghanistan, Lembah Panjshir Siap Lawan Taliban tapi Utamakan Perundingan

Saat ini, pejuang Anti-Taliban dikabarkan telah merebut tiga distrik di Provinsi Baghlan, Jumat (20/8/2021).

Taliban sendiri mengumumkan telah mengirim ratusan pejuangnya untuk mengambil alih Lembah Panjshir.

Namun kabarnya ada ketidakpastian dalam serangan Taliban.

Menurut asisten Massoud tak ada tanda-tanda bahwa pejuang Taliban telah berusaha memasuki wilayah tersebut, dan tak ada laporan terjadinya pertempuran.




Sumber : Al-Jazeera




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x