Baca Juga: Wabah Covid-19 Memburuk, Fasilitas Kesehatan Kota Terbesar Vietnam di Ambang Kehancuran
Infeksi baru terkonsentrasi di Kota Ho Chi Minh, serta pusat manufaktur tetangga seperti Provinsi Binh Duong.
Otoritas kesehatan kota telah mengaitkan peningkatan jumlah infeksi baru ini dengan peningkatan tes Covid-19 massal dan lebih banyak orang yang menggunakan alat tes cepat sendiri.
Mr Nguyen Hong Tam, wakil direktur Pusat Pengendalian Penyakit Ho Chi Minh mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis, catatan kenaikan infeksi baru sekarang membantu pihak berwenang mengungkap dan membasmi penularan lokal dengan cepat. "Kita tidak perlu terlalu khawatir," katanya.
Namun, penduduk setempat semakin frustrasi tentang apa yang mereka anggap sebagai kurangnya koordinasi di antara para pejabat.
Tran Ngoc Ha, 42, saat ini mengasingkan diri di rumah setelah merasa lelah dan demam serta kehilangan indra penciuman dan perasa akhir bulan lalu.
Kepada The Straits Times dia mengaku takut dengan kondisi penuh sesak di pusat tes Covid-19 massal yang digelar otoritas kesehatan. Tetapi setelah ditekan, akhirnya Ngoc Ha datang ke tempat tes Covid tersebut.
Meskipun hasilnya kembali negatif, dia mulai merasa sakit tiga hari setelah tes Covid-19.
"Saya menelepon bangsal medis dan mereka hanya mengatakan kepada saya untuk menggunakan obat penghilang rasa sakit. Mereka mengatakan jika saya batuk, saya harus menggunakan beberapa tablet batuk. Dan mereka memberi saya nomor telepon darurat," katanya.
"Hanya itu yang aku punya."
Vietnam memiliki salah satu tingkat vaksinasi terendah di Asia Tenggara. Pada hari Rabu, kurang dari 2 persen populasi telah menjalani vaksinasi penuh Covid-19.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.