SANAA, KOMPAS.TV - Pemberontak Houthi mengaku mereka telah menembak drone mata-mata Amerika Serikat (AS) di Provinsi Marib, Yaman Tengah.
Pihak Houthi mengungkapkan penembakan tersebut mereka lakukan pada Sabtu (14/8/2021).
Pemberontak Houthi menegaskan drone itu ditembak saat melayang di atas posisi mereka.
“Pasukan kami telah menembak jatuh sebuah satelit mata-mata di Distrik Medghal,” bunyi pernyataan juru bicara Houthi, Yehya Sarea di Al-Masirah TV, dikutip dari Xinhua.
Baca Juga: Tragis, Jasad Perempuan Tak Dikenali setelah Wajahnya Dimakan Kucing Peliharaan
AS sendiri merupakan bagian dari koalisi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi, yang mendukung Pemerintahan Yaman.
Sebelumnya pada Kamis (12/8/2021), tentara Pemerintah Yaman yang didukung koalisi merebut kembali dan mengamankan jalan raya yang menghubungan daerah Al-Kasarah dan distrik barat Laut Medghal.
Tetapi pengamanan itu dilakukan dengan cukup sulit karena mereka harus melakoni pertempuran mematikan dengan pemberontak Houthi.
Pemberontak Houthi pada Februari lalu memulai serangan besar ke Marib, demi menguasai provinsi yang kaya akan minyak bumi tersebut.
Baca Juga: Dalam Dua Hari, 90 Orang Tewas pada Pertempuran Pasukan Loyalis Yaman dan Pemberontak Houthi
PBB telah memperingatkan serangan ke Marib akan menimbulkan kehancuran kemanusiaan yang besar.
Perang sipil di Yaman berkobar sejak akhir 2014, ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran berusaha mengambil alih sebelah utara negara tersebut.
Mereka juga memaksa pemerintah Yaman di bawah kepemimpinan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi untuk keluar dari Ibu Kota Sanaa.
Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi kemudian ikut campur dalam konflik di Yaman pada Maret 2015, untuk mendukung Pemerintahan Hadi.
Sumber : Xinhua
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.