Kompas TV internasional kompas dunia

Mengira Ibunya Penyihir, Anak Bunuh Ibu Kandung

Kompas.tv - 12 Agustus 2021, 21:08 WIB
mengira-ibunya-penyihir-anak-bunuh-ibu-kandung
Pria di Kamboja menembak ibu kandung saat tengah kecanduan narkoba setelah menganggap ibunya sebagai penyihir. (Sumber: Phnom Penh Post)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Hariyanto Kurniawan

PHNOM PENH, KOMPAS.TV - Seorang pria di Kamboja membunuh ibunya sendiri karena menganggap perempuan yang melahirkannya sebagai seorang penyihir.

Anak durhaka tersebut membunuh ibunya sendiri dengan menggunakan senjata rakitan.

Menurut kepala Kepolisian Distrik Kors Kralor, Pang Heang, tersangka membunuh ibunya yang berusia 62 tahun karena hilang kontrol akibat kecanduan.

Polisi pun berhasil meringkusnya pada Minggu (8/8/2021) malam.

Baca Juga: Rezim Kim Jong-Un Ingin Memperkuat Hubungan Korea Utara dan Rusia, Sebut AS Ancaman Bersama

Menurut Heang, pelaku mendatangi rumah ibunya pada pukul 11 malam sebelum kejadian.

Saat sang ibu membuka pintunya, pria berusia 22 tahun tersebut langsung menembaknya.

Ia menembaknya di dada kiri dan dengan seketika menewaskannya.

“Malam itu, Samnang berhalusinasi dan mengalami disorientasi,” ujar Heang dikutip dari Phnom Penh Post.

“Ia memiliki senjata angin untuk menembak ikan dan sebuah panah besi sepanjang 0,3 meter saat ia menembak ibunya di pintu,” tambahnya.

Setelah melakukan penembakan, pelaku berlari dan bersembunyi di rumahnya.

Namun polisi menemukannya, setelah seorang gadis yang tinggal dengan korban memberitahu ayah Samnang.

Baca Juga: Cerita Masyarakat Nanshan, Jejak Diaspora Indonesia di Fujian China

“Pelaku mengatakan dirinya menembak sang ibu karena berpikir penyihir. Oleh sebab itu, ia menegaskan tak bisa tinggal dengannya dan membunuh dia,” tutur Heang.

Menurut Juru Bicara Pengadilan Provinsi Battambang, Duong Saran pelaku memang dikenal sebagai pecandu narkoba.

Ia telah didakwa dengan pembunuhan berdasarkan Pasal 199 KUHP.

Pelaku pun telah menjalani pra-peradilan di pengadilan pada Rabu (11/8/2021).

 




Sumber : Phnom Penh Post




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x