JAKARTA, KOMPAS.TV – Sebuah video viral yang memperlihatkan aksi pertikaian antara staf imigrasi Indonesia dengan Duta Besar Nigeria berujung ricuh.
Video tersebut menunjukkan seorang warga Nigeria yang tengah berada di dalam mobil, tampak dipegangi oleh sejumlah petugas imigrasi sambil menyebut “I cant breath”, seperti Goeroge Floyd.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Ibnu Chuldun mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 7 Agustus 2021 di depan sebuah apartemen di kawasan Kuningan, jakarta.
Saat itu, petugas imigrasi tengah melakukan pengawasan dan pengecekan blueprint terhadap WNA yang tinggal di Indonesia.
Baca Juga: Dipanggil Menlu Geoffrey Onyeama, Dubes RI di Abuja Klarifikasi Soal Penangkapan Diplomat Nigeria
Menurut Ibnu, saat dicek oleh petugas imigrasi, pria yang ternyata merupakan Duta Besar Nigera tersebut tidak mau memperlihatkan identitasnya.
“Pada saat pengecekan oleh petugas, yang bersangkutan menolak menunjukkan identitas atau paspornya kepada tim pengawasan keimigrasian, kantor imigrasi kelas satu khusus, non PPI Jakarta Selatan”, tuturnya.
“Yang bersangkutan bahkan bersikap tidak kooperatif bahkan dengan menghardik petugas serta menantang untuk dibawa ke kantor imigrasi untuk pemeriksaan”, tambahnya.
Petugas kemudian membawa WNA Nigeria tersebut ke kantor imigrasi. Ibnu menyebut, saat berada di dalam mobil, WNA tersebut bersikap agresif dan kasar kepada petugas karena tidak mendapat jawaban, terkait ke kantor imigrasi mana dirinya akan dibawa.
“Yang bersangkutan bahkan berusaha untuk memecah kaca jendela mobil dengan menggunakan rokok elektrik yang sudah direbut dari petugas imigrasi”, pungkasnya.
“Sikap agresif tersebut telah menyebabkan salah satu atau salah seorang petugas imigrasi mengalami luka bengkak dan berdarah di bagian bibir sebelah kiri, dan ini sesuatu hal yang sangat tidak diinginkan”, tambahnya.
Baca Juga: Nigeria Kecam Kekerasan Aparat Imigrasi Indonesia Saat Penahanan Diplomat Mereka
Oleh karena itu, lanjut Ibnu, petugas imigrasi mengambil sikap untuk melumpuhkan pria tersebut, agar tidak bisa melawan petugas.
“Dalam upaya menenangkan yang bersangkutan selama dalam perjalanan, maka petugas memegang yang bersangkutan dan berupaya untuk mencegah kondisi yang memburuk dengan menahan tangan dan kepala yang bersangkutan”, tambahnya.
Ibnu melanjutkan, setibanya di kantor Imigrasi Jakarta Selatan, Duta Besar Nigeria tersebut kemudian mau memperlihatkan identitas dirinya.
“Setibanya di kantor imigrasi Jakarta Selatan, saudara Ibrahim baru bersedia menunjukkan kartu identitasnya. Maka dari kartu identitas ini, baru diketahui bahwa yang bersangkutan adalah salah satu pejabat diplomat di Kedutaan Besar Nigeria di jakarta”, pungkasnya.
Peristiwa ini telah menyebabkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Nigeria menjadi terganggu. Nigeria telah memanggil duta besar tersebut untuk pulang ke negaranya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.