LAGOS, KOMPAS.TV - Nigeria dikenal sebagai negara langganan banjir di Afrika dengan beberapa wilayahnya kini menjadi tempat yang tak layak huni karena terancam tenggelam.
Misalnya Lagos, kota dataran rendah di pantai barat Nigeria, yang pada pertengahan Juli lalu mengalami banjir hebat dan terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Melansir All Africa, banjir di Lagos tak hanya menelan korban jiwa, tapi juga mengakibatkan banyak orang kehilangan rumah dan menenggelamkan tanah reklamasi yang merupakan lingkungan berpenghasilan rendah.
Keadaan pun semakin bertambah buruk mengingat sistem drainae di Lagos sangatlah rumit, di mana banyak saluran air yang tersumbat.
Baca Juga: Soal Prediksi Jakarta akan Tenggelam, Megawati Ingin Ada Sidak Gedung di Sudirman-Thamrin
"Masalahnya diperparah oleh sistem drainase yang tidak memadai dan tidak terawat serta pertumbuhan kota yang tidak terkendali," ucap Institute of Development Studies dalam sebuah studinya.
Bahkan, pada akhir abad ini, kawasan itu diprediksi tidak dapat dihuni lagi karena adanya kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim.
Sementara itu, Badan Hidrologi Nigeria (NISHA) pun memperkirakan banjir yang lebih dahsyat akan datang September 2021 nanti.
Pakar lingkungan Nigeria, Seyifunmi Adebote menjelaskan bahwa kondisi tersebut sejatinya disebabkan oleh pemanasan global dan tindakan manusia sendiri.
Adebote mencontohkan kegiatan penambangan pasir untuk kepentingan konstruksi, yang menjadi penyumbang utama erosi garis pantai di Lagos.
Baca Juga: Joe Biden Bilang Jakarta Akan Tenggelam dalam 10 Tahun, Megawati Lapor ke Jokowi
Juru bicara Badan Manajemen Darurat Nigeria (NEMA), Manzo Yehezkiel menyebut tepi sungai di Pulau Victoria, Lagos sudah berduyun-duyun hanyut, terutama di daerah V.I.
"Ada masalah di tepian sungai yang mulai hanyut akibat kenaikan permukaan air yang menggerogoti tanah," ucap Yehezkiel.
Melihat kondisi Lagos terkini, yang menjadi cerminan beberapa kota pesisir lainnya di dunia, kelompok penelitian Climate Central lantas melakukan penelitian guna membuktikan ancaman tenggelamnya.
Hasilnya, studi itu menyatakan bahwa daerah yang terkena dampak kenaikan permukaan laut saat ini, sangat besar kemungkinanya tegelam jika terus dibiarkan terjadi.
"Sebagai akibat dari pemanasan global, naiknya permukaan laut dalam tiga dekade dapat mendorong banjir kronis terhadap daratan yang kini dihuni oleh sekitar 300 juta orang," tulis studi tersebut.
Baca Juga: ITB: 112 Kabupaten/Kota di Indonesia Berpotensi Tenggelam
Hal serupa tentunya juga harus diperhatikan oleh pemerintah Indonesia karena setidaknya ada 112 kabupaten/kota yang berpotensi tenggelam, sebagaimana hasil penelitian dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Peneliti Geodesi ITB, Heri Andreas menuturkan, beberapa wilayah pesisir di Tanah Air dikhawatirkan tenggelam akibat penurunan permukaan tanah yang terjadi belakangan ini.
"Sebagai informasi 112 Kabupaten/Kota punya potensi tenggelam, nggak cuma Jakarta saja," ungkap Heri, Rabu (4/8/2021).
Sumber : Kompas TV/All Africa
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.