Kompas TV internasional kompas dunia

Penularan Covid-19 Melandai, Afrika Selatan Kembali Izinkan Penjualan Minuman Keras

Kompas.tv - 27 Juli 2021, 01:05 WIB
penularan-covid-19-melandai-afrika-selatan-kembali-izinkan-penjualan-minuman-keras
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Soweto, salah satu lokasi kerusuhan akibat dipenjarakannya mantan presiden Jacob Zuma. (Sumber: AP Photo/Oupa Nkosi)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

Untuk mempercepat vaksinasi massal, Afrika Selatan akan melaksanakan vaksinasi Covid-19 pada akhir pekan.

Vaksinasi untuk penduduk berusia 18 tahun ke atas dimulai 1 September, sementara saat ini vaksinasi di Afrika Selatan masih terbatas untuk orang berusia 35 tahun ke atas.

“Dalam beberapa minggu mendatang, kami akan secara substansial meningkatkan tingkat vaksinasi,” ujar Ramaphosa.

Afrika Selatan, dengan populasi 60 juta jiwa telah memberikan lebih dari 6,3 juta dosis vaksin Covid-19.

Vaksinasi perlu ditingkatkan agar negara mencapai target vaksinasi penuh 67 persen populasi pada Februari 2022.

Menurut Ramaphosa, 31 juta dosis vaksin Pfizer dan Johnson & Johnson akan dikirimkan dalam dua hingga tiga bulan ke depan sementara negosiasi dengan produsen lain terus berlanjut.

Baca Juga: 212 Orang Tewas Saat Kerusuhan Afrika Selatan, Presiden Yakin Telah Direncanakan

Memaparkan upaya Afrika Selatan menghadang pandemi Covid-19, Ramapahosa menyesalkan kerusuhan dan kekerasan yang terjadi bulan ini menyusul pemenjaraan mantan Presiden Jacob Zuma. 

Lebih dari 300 orang tewas dan lebih dari 2.500 orang ditangkap karena pencurian dan perusakan akibat kerusuhan di provinsi KwaZulu-Natal dan Gauteng.

Sebanyak 25.000 tentara dikerahkan untuk membantu memadamkan kerusuhan. Ramaphosa mengatakan pemerintah akan mencari dana lebih dari 20 miliar rand setara Rp19,5 triliun untuk ganti rugi atas properti dan usaha yang mengalami kerusakan, termasuk untuk membantu orang miskin Afrika Selatan.

“Saya ingin memperjelas, hukum dan ketertiban akan ditegakkan,” kata Presiden Afrika Selatan itu seperti dilaporkan Assciated Press, Senin (26/07/2021).

Ramaphosa menegaskan, “Akan ada penangkapan lebih lanjut, terutama mereka yang membuat konsep, merencanakan, dan melaksanakan tindakan ini yang telah menyebabkan begitu banyak kehancuran dan hilangnya nyawa.”




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x