Seorang penyiar radio, Chris Beale yang ibunya ikut dalam penerbangan itu mengatakan kepada SFGATE, pesawat ditahan di landasan setelah beberapa penumpang melaporkan menerima foto yang tak pantas.
Pilot kemudian mengumumkan adanya ancaman dari dalam pesawat, dan semua orang harus dievakuasi.
Masih belum diketahui apakah remaja tersebut akan menerima tuntutan kriminal.
Baca Juga: Pria Ini Selundupkan 4 Anak Kucing di Dalam Celana, Dihukum Penjara 12 Pekan
Aplikasi AirDrop digunakan di perangkat Apple untuk memudahkan pengiriman dan penerimaan berkas dan foto dengan pengguna Apple lainnya.
Fungsi ini dapat saling mengirim dan menerima antara kontak yang berada di ponsel atau siapa pun di area itu yang mengaktifkannya.
Banyak orang mengaktifkan fungsi AirDrop menjadi pengaturan default yang bisa berfungi untuk semua orang.
Aplikasi itu menggunakan Bluetooth yang kemudian membuat jaringan WiFi mini antar perangkat untuk mengirim foto dan berkas bolak-balik.
Juru bicara bandara sebagaimana ditulis Newsweek mengatakan kepada KNTV bahwa foto yang dibagian remaja itu diambil pada hari yang berbeda, dan bukan di Bandara Internasional San Francisco atau di bandara lainnya.
Seorang juru bicara Komisi Bandara di San Francisco mengkonfirmasi rincian yang diberikan Beale. Pelacak penerbangan bandara menunjukkan pesawat yang dijadwalkan lepas landas pada pukul 2 siang, sampai di tujuan Orlando, Florida, pukul 1 pagi waktu setempat. Menurut pelacak penerbangan itu, keberangkatan pesawat tertunda hampir tiga jam.
Setelah kejadian itu, Beale membagikan tautan ke artikel SFGATE dan menulis, "Ibuku yang malang mengalami sore yang gila di SFO ketika penerbangannya ditahan di landasan karena ... yah lelucon."
Sumber : Daily Star, Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.