Baca Juga: Kabar Baik, Gratis Fasilitas Konsultasi Dokter dan Obat Bagi yang Isolasi Mandiri
Tedros menyebut, banyak negara miskin dan berpendapatan menengah tak mendapat jatah vaksin Covid-19 yang adil.
Hal ini membuat penduduk negara-negara itu lebih rentan terjangkit Covid-19 dengan gejala lebih berat.
“Jadi negara-negara yang sekarang kekurangan akses vaksin sangat membutuhkan obat-obatan ini,” kata Tedros.
Ia pun mendorong perubahan ini dengan mendesak perusahaan-perusahaan farmasi agar menurunkan harga obat-obatan penghambat IL-16 itu.
Hal ini agar negara miskin dan negara berpendapatan menengah dapat membeli persediaan obat-obatan itu.
WHO juga mengimbau perusahaan-perusahaan untuk menyepakati perjanjian pemberian lisensi terbuka dan transparan serta mengesampingkan hak eksklusif atas obat-obatan itu.
Baca Juga: Panduan Mendapat Obat Gratis untuk Pasien Covid-19 yang Sedang Jalani Isolasi Mandiri
Mengutip Doctors Without Borders (MSF), tocilizumab termasuk ke dalam kelas obat yang disebut antibodi monoklonal (mAbs).
Obat ini digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti kanker. Harga obat tersebut sangat mahal.
Obat mAb lainnya yang direkomendasikan oleh WHO, sarilumab juga berada di bawah hak paten banyak perusahaan. Akibatnya, obat ini cenderung mahal dan sulit diakses pasien di negara miskin dan negara berpendapatan menengah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.