PARIS, KOMPAS.TV — Paris pada Sabtu menjadi satu-satunya tempat bagi para penggemar berat Jim Morrison, seorang penyair yang juga penyanyi sangat berpengaruh tahun 1970an yang karyanya masih mempengaruhi seniman musik hingga saat ini.
Lima puluh tahun setelah kematiannya pada usia 27, pecinta musik rock dari Prancis dan seluruh dunia datang ke pemakaman Pere-Lachaise di timur Paris di mana pentolan The Doors itu dimakamkan.
Associated Press melaporkan pada Sabtu, (07/03/2021) waktu Paris, banyak yang membawa lilin dan poster, serta beberapa orang membakar dupa di dekat makamnya saat polisi berjaga di dekat mereka.
“Jim dan The Doors adalah pahlawan kami sejak kami masih kecil. Merupakan suatu kehormatan untuk berada di sini dan merayakan peringatan 50 tahun kematiannya hari ini,” kata Dutuar Platzek.
Penggemar berusia 50 tahun itu melakukan perjalanan dari Halle, Jerman, bersama teman masa kecilnya Mathias Barthel. Kedua berkawan itu belum pernah kembali ke pemakaman Pere-Lachaise selama lebih dari 25 tahun.
Baca Juga: Buku Lirik dan Kumpulan Puisi Jim Morrison akan Dirilis Juni 2021
Tahun demi tahun, tempat itu telah menjadi pusat ziarah bagi para penggemar Morrison, yang dikenal karena liriknya yang gelap, rambut ikal, celana kulit, tatapan tajam setajam silet, dan penampilan panggung teatrikal saat bernyanyi.
Seniman bernama asli James Douglas Morrison itu bersama The Doors menciptakan beberapa hits besar antara tahun 1965 dan 1971. Termasuk Light My Fire, Hello I Love You, Touch Me, People are Strange, dan Riders on the Storm.
Seorang pengunjung bernama Michelle Campbell masih berusia 21 saat Morrison wafat tahun 1971, saat itu Michelle sedang belajar fotografi dan tinggal di Texas, Amerika Serikat.
Peringatan "3 Juli" pertamanya, atau peringatan kematian Morrison, terjadi pada 1989. Saat itu, kuburan Morrison tidak bernisan dan seorang penggemar membuatkan makam Morrison sebuah nisan dari salib kayu.
Sejak itu dia pindah ke Paris dan datang ke Pere-Lachaise hampir setiap tahun, mengambil foto makam Morrison dan para penggemarnya, banyak di antara mereka akhirnya menjadi teman.
“(Seperti) orang duduk-duduk di sofa di apartemen seseorang, bukan kuburan, hanya berbicara dan bertemu satu sama lain,” kenangnya.
"Itu benar-benar indah ... Saya masih datang sebanyak yang saya bisa karena itu selalu sangat indah," sambungnya.
Colleen Amblard berkendara tujuh jam dari kampung halamannya di Domancy, di Pegunungan Alpen Prancis, untuk mengunjungi makam itu.
Pelajar berusia 21 tahun itu mengatakan kepada The Associated Press "sangat emosional berada di sini, untuk mengingat Jim Morrison ... untuk menunjukkan, dia tidak dilupakan."
"Kami mengakui bakatnya dan fakta bahwa dia adalah orang yang brilian, dia benar-benar jenius," katanya.
Seperti banyak penggemar lainnya, Amblard berencana untuk mengunjungi situs lain tempat Morrison menghabiskan waktu selama tinggal di Paris. Dari apartemennya hingga bekas klub malam tempat beberapa orang mengatakan dia meninggal karena overdosis heroin.
Baca Juga: A$AP Rocky Umumkan Pacaran dengan Rihanna
Lahir pada 1943 di Melbourne, Florida, Morrison adalah putra seorang perwira Angkatan Laut AS dan terus hidup berpindah mengikuti tugas sang ayah, yaitu di Florida, Virginia, Texas, New Mexico, dan California.
Morrison pernah mengatakan saat masih anak-anak dia menyaksikan sebuah kecelakaan mobil yang mengerikan di wilayah penduduk asli Amerika. Peristiwa itu sangat memengaruhi dirinya dalam lirik dan puisinya saat menjadi seniman.
Morrison adalah kutu buku kelas berat. Dia sangat dipengaruhi oleh karya dan pemikiran filsuf Friedrich Nietzsche, penyair Arthur Rimbaud dan dramawan surealis Antonin Artaud.
Pada 1965, saat tinggal di lingkungan bohemian Los Angeles di Venice Beach dan sering menggunakan LSD, dia dan pemain keyboard Ray Manzarek, sesama mahasiswa film UCLA, mendirikan band The Doors. Gitaris Robby Krieger dan drummer John Densmore kemudian bergabung.
Morrison dan The Doors lalu bersinar terang, merilis album The Doors dan Strange Days pada 1967, The Soft Parade tahun 1968, dan Morrison Hotel pada 1970.
Baca Juga: The Rock-Dwayne Johnson Jadi Aktor Termahal, Raup Cuan Rp 1 T per Tahun
Kehadiran panggung dinamis Morrison ditampilkan sepenuhnya selama penampilan di "The Ed Sullivan Show” dan di Hollywood Bowl.
Tapi band itu akan cepat surut karena Morrison tenggelam dalam alkoholisme. Dia dua kali ditangkap polisi karena polah teatrikalnya di atas panggung, termasuk di sebuah konser Miami yang membuatnya dihukum karena paparan tidak senonoh dan kata-kata kotor. Dia menerima pengampunan anumerta pada 2010.
Morrison membuat album terakhirnya dengan The Doors, “L.A. Woman,” pada 1971, dan pindah ke Paris segera setelah itu.
Di sana, pada 3 Juli 1971, ia ditemukan tewas di bak mandi. Tidak ada otopsi yang dilakukan dan penyebab kematiannya masih diperdebatkan.
Dia adalah salah satu dari beberapa bintang rock - termasuk Janis Joplin, Jimi Hendrix, Kurt Cobain, dan Brian Jones dari Rolling Stones - yang meninggal pada usia 27 tahun.
Statusnya yang legendaris bagi para penggemar rock tak pernah surut. Pada peringatan 20 tahun kematiannya tahun 1991, sutradara Oliver Stone merilis film biografi "The Doors", dibintangi oleh Val Kilmer sebagai Jim Morrison.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.