Kompas TV internasional kompas dunia

Sekitar 10.000 Penonton Hadiri Festival Download di Inggris Tanpa Pembatasan Covid-19

Kompas.tv - 20 Juni 2021, 03:05 WIB
sekitar-10-000-penonton-hadiri-festival-download-di-inggris-tanpa-pembatasan-covid-19
Kerumunan ribuan penonton pada Festival Download di Donington Park, Kastil Donington, Inggris, Jumat (18/6/2021) (Sumber: Joe Giddens/PA via AP)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Hariyanto Kurniawan

LONDON, KOMPAS.TV – Ribuan penggemar musik heavy metal berkemah, bernyanyi, bahkan moshing – saling dorong antar sesama penonton – dalam festival musik lengkap pertama sejak pandemi Covid-19 di Inggris pada Sabtu (19/6/2021).

Festival Download yang digelar selama tiga hari dan berlangsung di Donington Park di Inggris tengah itu merupakan satu dari serangkaian acara uji coba untuk melihat apakah kerumunan massal dapat terus berlanjut tanpa memicu wabah Covid-19.

Sekitar 10.000 penggemar menghadiri festival musik yang menghadirkan lebih dari 40 band heavy metal yang berbasis di Inggris, termasuk Frank Carter & The Rattlesnakes, Enter Shikari dan Bullet for My Valentine. Sebelum pandemi, jumlah penonton festival berkisar di ang-ka 100.000an orang.

Baca Juga: Festival Bir Oktoberfest di Jerman Kembali Dibatalkan Karena Pandemi Covid-19

Melansir Associated Press, seluruh penonton menjalani tes Covid-19 sebelum acara dimulai, dan tak wajib mengenakan masker atau mematuhi pembatasan sosial selama festival musik berlangsung.

Ribuan penonton menyaksikan penampilan band rock Death Blooms pada hari pertama Festival Download di Donington Park, Kastil Donington, Inggris, pada Jumat (18/6/2021). (Sumber: Joe Giddens/PA via AP)

Promotor Andy Copping mengatakan, ada “sensasi nyata euforia” dalam festival yang berlangsung hingga Minggu (20/6/2021) itu, meski hujan mengguyur sebagian besar wilayah Inggris usai cuaca cerah selama beberapa pekan sebelumnya.

“Bukan (Festival) Download namanya kalau tak ada hujan,” ujar Copping terkekeh.

Baca Juga: Covid-19 Melonjak Lagi di Inggris, Festival Glastonbury Kembali Dibatalkan

Salah seorang penonton, Alexander Milas, mengatakan, hujan dan lumpur tak menyurutkan keriaan festival musik itu.

“Jadinya malah justru lebih asyik,” katanya tertawa. “Sungguh menakjubkan bahwa ini bisa menyatukan semua orang. Ini kesengsaraan sekaligus keriangan berbaur bersama orang-orang yang berpikiran sama, benar-benar luar biasa! Ini sempurna, karena rasanya seperti, “Peduli setan cuaca buruk, yang penting kami bersenang-senang!”

Baca Juga: Bebas Covid, Warga Selandia Baru Sudah Bisa ke Festival Musik

Inggris mencatat jumlah kematian akibat Covid-19 tertinggi di Eropa, nyaris mencapai 128.000 jiwa. Pemerintah sempat menunda pencabutan pembatasan sosial dan ekonomi selama 4 pekan dari rencana semula pada Juni 2021 di tengah meningkatnya kasus Covid-19 yang dipicu oleh varian Delta. Varian virus ini pertama kali terdeteksi di India.

Hingga Juli mendatang, pihak berwenang Inggris menargetkan memvaksinasi seluruh warga yang berusia 18 tahun ke atas dengan vaksin Covid-19 dosis pertama, dan yang berusia 50 tahun ke atas dengan dosis lengkap.

Seluruh acara yang melibatkan kerumunan massal di Inggris dibatalkan pada Maret 2020, saat negara itu memasuki masa lockdown pertama. Kini, sebagai program percontohan, kerumunan orang pada acara pertunjukan atau olahraga mulai digelar dengan penambahan jumlah pada pembatasan kapasitas, kendati kasus penularan Covid-19 nasional kembali menanjak.  

Baca Juga: Festival Keagamaan Yahudi di Israel Berakhir Tragedi, 38 Orang Tewas

Semi-final dan final sepak bola Euro 2020 di Stadion Wembley pada Juli mendatang akan digelar di hadapan sekitar 40.000 penggemar. Jumlah ini merupakan setengah dari kapasitas penonton.

Sementara, pemerintah Inggris berencana mengizinkan kerumunan sesuai kapasitas semula, yakni 15.000 orang penonton pada final pertandingan tenis Wimbledon putra dan putri pada 10 – 11 Juli mendatang.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x