Permasalahan ekonomi yang, antara lain, diakibatkan oleh sanksi AS ini telah memicu dua kali protes besar-besaran dalam skala nasional di masa pemerintahan Rouhani. Iran juga menghadapi gelombang demi gelombang pandemi Covid-19. Kepresidenan juga menetapkan bagaimana Iran berinteraksi dengan dunia luar.
Baca Juga: Ayatollah Agung Ali Al-Sistani, Sosok Panutan Syiah Di Balik Irak Kini
Namun, bagaimana pun juga, kandidat pemenang presiden bakal berada di bawah pemimpin tertinggi Iran, yang akan mengambil keputusan terakhir atas semua permasalahan negara.
Kekuasaan Apa yang Dimiliki Pemimpin Agung Iran?
Pemimpin agung tertinggi Iran merupakan jantung pemerintahan Iran yang kompleks, yang dibentuk pada tahun 1979 setelah Revolusi Islam. Pemimpin agung atau pemimpin tertinggi juga berperan sebagai panglima tertinggi militer dan Garda Revolusioner, pasukan paramiliter yang juga memiliki akses kepemilikan ekonomi yang luas di Iran.
Sebuah dewan yang terdiri dari 88 ulama terpilih yang dinamakan Majelis Ahli menunjuk pemimpin tertinggi. Majelis Ahli juga dapat melengserkan pemimpin tertinggi, meskipun hal itu tak pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Paus Fransiskus dan Ayatollah Al-Sistani
Pemimpin tertinggi Iran saat ini, Ayatollah Ali Khamenei kini berusia 82 tahun, dan sejumlah analis berpendapat, pemilihan presiden kali ini kemungkinan pemilihan terakhir yang diawasinya.
Jadi, Apakah Iran Merupakan Negara Demokrasi?
Iran menggambarkan dirinya sebagai Republik Islam. Negara ini menggelar pemilihan yang telah memilih para perwakilan yang menetapkan berbagai macam hukum dan memerintah atas nama rakyat, meskipun pemimpin tertinggi tetap menjadi pengambil keputusan terakhir atas seluruh permasalahan negara.
Kendati begitu, Dewan Wali melarang sebagian besar sekutu Rouhani dan kaum reformis berlaga dalam pemilihan presiden kali ini. Mereka yang memimpin Gerakan Hijau Iran setelah perselisihan pemilihan kembali Ahmadinejad pada tahun 2009 juga masih berada dalam tahanan rumah. Iran tidak mengizinkan para pengamat internasional memantau pemilihannya, yang diawasi oleh Kementerian Dalam Negeri.
Baca Juga: Iran Bisa Buat Bom Nuklir dalam Hitungan Pekan, Perjanjian Nuklir Iran di Ujung Tanduk
Pasukan keamanan yang berada di bawah pemimpin tertinggi Iran juga secara rutin menangkap dan menggelar persidangan tertutup bagi warga yang memiliki kewarganegaraan ganda, orang asing dan mereka yang terkait dengan Barat.
Iran menggunakan mereka sebagai pion dalam negosiasi-negosiasi internasional. Raisi sang hakim agung menghadapi kritik dunia internasional atas penangkapan-penangkapan itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.