Saat menghadiri acara peletakan batu pertama, Ketua Parlemen Jerman Wolfgang Schaeuble menunjukkan kekaguman. Wolfgang menyebutnya sebagai tempat toleran dan keterbukaan.
"Mewujudkan gagasan Gregor Hohberg membutuhkan keteguhan kepada Tuhan dan keterlibatan orang-orang yang bijaksana. Menyatukan tiga rumah Tuhan dan tiga agama di bawah satu atap tanpa membuat kekacauan adalah keajaiban," katanya seperti di The Guardian.
Sebagai bagian dari upaya mengharapkan keberhasilan pembangunan House of One, pemimpin Muslim, Yahudi dan Kristen yang juga sebagai petinggi projek tersebut, bergantian memimpin doa dalam acara itu. Mereka berharap 'Hous Of One' berlanjut dan bertahan.
Pimpinan tersebut adalah Imam Kadir Sanci, Rabi Andreas Nachama, dan Pastor Gregor Hohberg.
Wali Kota Berlin Michael Mueller menegaskan pentingnya pendirian House of One.
"Ya, kita hidup di dunia yang saling terkoneksi dan oleh karena itu adalah normal dan penting bahwa konflik dunia yang dramatis dapat didiskusikan di ibu kota Jerman dan bahwa orang-orang memiliki panggung untuk menyoroti masalah di negara-negara mereka dan mengungkapkan pendapat mereka," kata Mueller.
"Tetapi, kebencian dan kekerasan, anti-Yahudi dan Islamofobia, rasisme dan hasutan tidak memiliki tempat dalam masyarakat kita," tandasnya.
'House of One' dibangun di lokasi yang menjadi asal muasal kota itu, atau tempat berdirinya Petrikirche, gereja abad ke-13 yang memiliki menara tertinggi di Berlin, dan bertahan dalam berbagai bentuk sampai pemerintah komunis Jerman Timur merobohkannya pada 1964.
Pembangunan 'House of One' direncanakan rampung dalam waktu lima tahun ke depan. Bangunan yang membutuhkan struktur batu dan bata setinggi 40 meter diperkirakan akan menelan biaya sekitar USD53,3 juta.
Baca Juga: Bunyi Sirine di Israel, Warga Berlarian Untuk Berlindung
'House of One' memiliki arti sangat penting bagi Osman Örs, seorang imam yang terlibat dalam proyek tersebut.
Berlin memiliki lebih dari 80 masjid dan pusat komunitas Muslim, dan House of One akan menjadi tempat ibadah Muslim yang pertama di pusat kota itu.
Ia bercerita, selama ini banyak Muslim mencari tempat salat di pusat kota Berlin dan tidak pernah menemukannya. Kini, katanya, 'House of One' menjadi jawabannya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.