PORTLAND, KOMPAS.TV – Hiu ternyata menggunakan medan magnet Bumi sebagai GPS alami untuk membantu menavigasi perjalanan jauh mereka di lautan dan samudera dunia.
Temuan ini mengonfirmasi spekulasi lama para peneliti bahwa hiu menggunakan medan magnet sebagai alat bantu navigasi. Perilaku ini juga ditemukan pada hewan lain seperti penyu.
Temuan ini disimpulkan para peneliti melalui eksperimen laboratorium laut dengan sejumlah kecil spesies hiu.
Baca Juga: Fosil Hiu Godzilla Purba Berusia 300 Juta Tahun Akhirnya Miliki Nama Resmi
Melansir Associated Press, Minggu (16/5/2021), studi yang dipublikasikan di jurnal Current Biology bulan ini juga menjawab pertanyaan tentang mengapa hiu mampu mengarungi lautan luas dan kembali ke tempat semula untuk mencari makan, berkembang biak dan melahirkan.
“Kami tahu bahwa hiu dapat merespons medan magnet,” tutur Bryan Keller, spesialis kebijakan kelautan yang menjadi salah satu peneliti.
“Kami tak tahu bahwa mereka mendeteksinya untuk digunakan sebagai bantuan dalam navigasi. Ada hiu yang sanggup menempuh 20.000 kilometer dan kembali lagi ke tempat semula.”
Selama bertahun-tahun, pertanyaan tentang bagaimana hiu dapat melakukan migrasi lintas samudera telah menggelitik para peneliti. Hiu melakukan perjalanan mereka di samudera terbuka dengan sejumlah ciri fisik sebagai penanda.
Baca Juga: Terlihat Penampakan Hiu Macan Menyantap Bangkai Paus di Hawaii, Wisatawan Dilarang Berenang
Mencari jawaban, para peneliti yang berbasis di Universitas Florida itu memutuskan untuk mempelajari hiu bonnethead – sejenis hiu martil yang hidup di kedua sisi lautan pesisir Amerika Serikat dan selalu kembali ke muara yang sama setiap tahunnya.
Para peneliti melepas 20 ekor hiu bonnethead ke kondisi medan magnet yang mensimulasikan lokasi ratusan kilometer dari tempat mereka ditangkap di Florida.
Para peneliti menemukan bahwa hiu-hiu itu mulai berenang ke utara ketika simulasi magnet membuat mereka berpikir bahwa mereka berada di arah selatan dari tempat mereka yang seharusnya.
“Temuan itu menarik,” kata Robert Hueter, ilmuwan senior di Laboratorium dan Akuarium Kelautan Mote, yang tak terlibat dalam penelitian itu.
Menurut Hueter, masih dibutuhkan studi lanjutan untuk menemukan bagaimanan hiu menggunakan medan magnet untuk menentukan lokasi mereka. Juga apakah hiu yang bermigrasi dalam jarak jauh menggunakan sistem serupa untuk memandu perjalanan mereka.
Baca Juga: 52 Hiu Terdampar Mati di Pantai Madura Karena Gagal Jantung, Begini Penjelasannya
“Pertanyaannya selalu tentang ini: Sekalipun hiu peka terhadap orientasi magnet, apakah mereka menggunakan indra ini untuk memandu mereka di lautan? Bagaimana caranya? Nah, para peneliti ini telah membuat sejumlah kemajuan atas pertanyaan ini,” paparnya.
Keller mengatakan, studi tersebut dapat membantu menginformasikan pengelolaan spesies hiu yang jumlahnya menyusut. Sebuah studi tahun ini menemukan bahwa jumlah hiu dan pari di lautan telah menurun lebih dari 70% antara tahun 1970 dan 2018.
Menurut para peneliti, ketergantungan hiu bonnethead pada medan magnet Bumi juga kemungkinan dimiliki oleh spesies hiu lain, seperti hiu putih besar, yang pula melakukan perjalanan lintas samudera. Kata Keller, sangat tak mungkin bila hiu bonnethead berevolusi dengan kepekaan magnetis dan hiu lainnya tidak.
Baca Juga: Jika Tak Ada Perlindungan, Hiu dan Pari akan Punah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.