GAZA, KOMPAS.TV – Sayap militer Hamas di Gaza-Palestina, Brigade Izzuddin Al-Qassam, mengakui telah menembakkan tujuh rudal ke Yerusalem yang telah dijadikan Ibu Kota Israel. Serangan tersebut sebagai aksi balas dendam atas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa.
"Brigade Al-Qassam melancarkan serangan rudal ke musuh di Yerusalem yang diduduki sebagai tanggapan atas kejahatan dan agresi terhadap kota suci, serta penganiayaan terhadap orang-orang kami di Sheikh Jarrah dan Masjid Al-Aqsa," terang juru bicara Brigade Izzudin Al-Qassam, Abu Obeida, Selasa (11/5/2021).
Selain itu, kelompok tersebut juga mengultimatum Israel untuk menarik semua pasukannya dari area Masjid Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur paling lambat pukul 18.00 sore nanti waktu setempat.
Adapun, militer Israel mengonfirmasi ada tujuh proyektil asal Gaza yang ditembakkan ke Yerusalem. Satu di antaranya dicegat atau ditembak jatuh, dan lainnya menghantam kendaraan sipil di wilayah selatan yang melukai satu orang.
Serangan tujuh rudal ke Yerusalem tersebut nyaris bersamaan dengan serangan ratusan roket dan mortir asal Gaza ke sejumlah kota di Israel selatan. Militer Israel telah membalas dengan membombardir Gaza dari udara.
Baca Juga: Sebut Sebagai Bentuk Balasan ke Hamas, Israel Luncurkan Serangan Udara ke Gaza
Hal tersebut mengakibatkan 20 warga Palestina di Gaza tewas, termasuk sembilan anak. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan setidaknya 11 dari mereka yang tewas adalah anggota kelompok Hamas yang telah meluncurkan ratusan roket ke Israel.
"Dalam beberapa hari ke depan, Hamas akan merasakan lengan panjang tentara [Israel]. Ini akan memakan waktu beberapa hari," kata juru bicara IDF Hidai Zilberman kepada wartawan yang dilansir Times of Israel, Selasa (11/5/2021).
Adapun, Menteri Pertahanan IDF, Benny Gantz memberi isyarat bahwa militernya akan meluncurkan perang besar-besaran sebagai respons atas serangan ratusan roket dari Gaza.
Ia mengatakan bahwa IDF akan terus menyerang Hamas dan kelompok teroris lainnya di Jalur Gaza dalam operasi yang dijuluki sebagai "Operation Guardian of the Walls" sampai ketenangan jangka panjang dan dipulihkan.
Gantz mengancam kepemimpinan Hamas, dengan mengatakan para komandannya akan bertanggung jawab dan membayar harga mahal untuk agresinya.
Menurut militer Zionis, ada lebih dari 150 roket dan mortir yang ditembakkan dari Gaza ke kota-kota Israel di dekat perbatasan Gaza. Sebagian besar serangan menargetkan Ashkelon dan Sderot.
Sistem pertahanan rudal Iron Dome tepantau sibuk melesatkan misil-misil pencegat untuk menembak jatuh roket-roket asal Gaza.
Baca Juga: Terus Terdiam Bukanlah Pilihan Bagi Rakyat Palestina di Yerusalem Timur
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.