JAKARTA, KOMPAS.TV – Kasus Covid-19 yang terjadi di India tampaknya menjadi skenario terburuk yang ditakuti banyak orang selama pandemi. Negara dengan penduduk 1,4 miliar itu tenggelam di bawah beban pasca gelombang kedua infeksi Covid-19 yang terjadi di sana.
Dilaporkan, puluhan warga bahkan tidak dapat menemukan perawatan yang memadai karena harus berbagi tempat tidur di rumah sakit. Sementara akses ke uji Covid-19, obat-obatan dan oksigen menipis.
Hal itu membuat sejumlah negara tergerak untuk mengirim bantuan, di antaranya Amerika Serikat, Inggris dan sejumlah negara Uni Eropa seperti Jerman dan Perancis.
Amerika Serikat (AS) akan mengirim pasokan bahan produksi vaksin, alat terapi, tes, ventilator, dan Alat Pelindung Diri (APD) ke India. Namun tidak disebutkan apakah AS akan mengirim surplus vaksin AstraZeneca-nya ke India.
Baca juga: India Catat Rekor: 314.835 Kasus Baru Positif Covid-19 dalam Satu Hari
Penasihat Medis Pemerintah Amerika Antony Fauci mengatakan ke ABC pada Minggu (25/4/2021), bahwa hal itu akan dipertimbangkan.
Pada hari yang sama, Inggris juga akan mengirim bantuan alat-alat medis ke India, termasuk ventilator dan konsentrator oksigen.
PM Inggris Boris Johnson mengatakan, London akan mengirim lebih dari 600 peralatan medis ke New Delhi untuk menangani jumlah kasus harian Covid India.
Bantuan itu dikerahkan menyusul permintaan dari India, dan Johnson berjanji melakukan apa pun yang Inggris bisa untuk membantu.
Kementerian Luar Negeri Inggris yang membiayai pengiriman ini menyebutkan, total ada sembilan kontainer berisi 495 konsentrator oksigen, 120 ventilator non-invasif, dan 20 ventilator manual.
Selain AS dan Inggris, dua negara Uni Eropa, Jerman dan Perancis juga akan memberikan bantuan ke India.
Baca juga: 5 Faktor Lonjakan Kasus Covid-19 di India yang Penting Diketahui Indonesia
Kantor kepresidenan Perancis berkata, mereka berencana memberi pasokan oksigen dalam beberapa hari mendatang, termasuk ventilator.
Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel pada Minggu pagi (25/4/2021) menyampaikan, pemerintahannya sedang mempersiapkan bantuan darurat untuk kasus corona di India.
Belum ada rincian langsung tentang apa yang akan diberikan Jerman, sebagai negara Uni Eropa dengan perekonomian terbesar. Namun, media Der Spiegel melaporkan angkatan bersenjata Jerman telah mendapat permintaan untuk membantu mengatur pasokan oksigen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.