SAN FRANCISCO, KOMPAS.TV - Pihak Boeing meminta 16 maskapai untuk menangani masalah listrik yang berpotensi terjadi pada kelompok pesawat 737 MAX, Jumat (9/4/2021).
Hal itu sebagaimana dilansir Associated Press, Sabtu (10/4/2021), setelah Boeing mengumumkannya secara resmi.
Boeing menyatakan, pihaknya sedang bekerja sama dengan Administrasi Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration atau FAA) Amerika Serikat terkait isu produksi ini.
"Kami juga memberi tahu para pelanggan kami perihal nomor ekor atau nomor registrasi pesawat yang terdampak. Kami akan memberikan arahan tentang langkah korektif yang sesuai," demikian pernyataan pihak perusahaan itu.
FAA mengatakan, Boeing pada Kamis (08/04/2021) malam, waktu setempat, memberi tahu badan tersebut tentang rekomendasinya untuk menangguhkan sementara kegiatan operasional beberapa pesawat guna mengatasi masalah manufaktur yang dapat berdampak terhadap pengoperasian unit kontrol daya cadangan.
Sejumlah maskapai penerbangan AS untuk sementara melarang terbang lebih dari 60 Jet Boeing 737 MAX per Jumat, (09/04/2021), seperti dilaporkan CNBC.
Boeing mengatakan, masalah baru tersebut adalah komponen dalam sistem tenaga listrik yang tidak di-ground dengan benar, namun tidak terkait dengan sistem kontrol penerbangan.
Baca Juga: Boeing 737 MAX Resmi Boleh Kembali Mengudara di Langit Eropa
Southwest Airlines, yang mulai menerbangkan Max lagi bulan lalu, mengatakan telah mengandangkan 30 dari 58 Boeing 737 Max untuk menjalani pemeriksaan.
Juru bicara Southwest Brian Parrish mengatakan, maskapai tersebut belum mengalami masalah terkait dengan masalah kelistrikan.
Southwest memiliki armada lebih dari 700 Boeing 737, kebanyakan dari mereka model yang lebih tua dari tipe 737 Max.
Paroki mengatakan, Southwest Airlines akan menggunakan pesawat lain untuk mengoperasikan penerbangan yang telah dijadwalkan dengan Boeing 737 Max, dan memperkirakan hanya akan mengalami sedikit gangguan pada operasional penerbangan mereka.
American Airlines untuk sementara mengandangkan 17 dari 41 pesawat Boeing 737 Max milik mereka, menurut sebuah memo kepada karyawan.
Baca Juga: Boeing Bayar Ganti Rugi 2,5 Miliar Dollar AS Atas Kesalahan 737 Max
"Boeing melacak masalah ini ke perubahan produksi yang dilakukan setelah armada jet Boeing 737 Max di seluruh dunia dilarang terbang pada 2019," kata kepala operasi Amerika, David Seymour, dalam memo tersebut.
"Kami tidak akan pernah secara sadar mengoperasikan pesawat yang berpotensi masalah, apalagi bermasalah," imbuh Seymour.
American Airlines adalah maskapai penerbangan AS pertama yang melanjutkan penerbangan Boeing 737 Max, pada akhir Desember tahun lalu.
United Airlines mengatakan, mereka mengandangkan sementara 16 dari 30 pesawat Max-nya dan akan mencoba mengoperasikan semua penerbangan dengan pesawat lainnya.
Sejak kecelakaan Boeing 737 Max, Boeing membuat perubahan internal sebagai tanggapan atas tuduhan bahwa mereka mengorbankan keselamatan demi keuntungan belaka.
Saham Boeing Co, yang berbasis di Chicago, turun sekitar 1% dalam perdagangan sore waktu Amerika Serikat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.