AUSTRALIA, KOMPAS.TV - Asosiasi Petani Stroberi Queensland (QSGA) Australia menawarkan hadiah uang tunai senilai 100.000 dollar Australia, atau lebih dari Rp1 miliar untuk menarik orang yang mau bekerja membantu memanen stroberi di musim dingin tahun 2021.
Bahkan, Presiden QSGA, Adrian Schultz mengatakan industri stroberi di Queensland memerlukan sekitar tujuh ribu pekerja untuk membantu pemetikan.
Petani stroberi Australia itu mencari siapa saja yang mau datang untuk bekerja.
"Memang pekerjaan ini tidak cocok untuk semua orang dan ketika datang, kita belum tentu berhasil. Namun kami sendiri kadang terkejut dengan keterampilan orang yang datang untuk bekerja," kata Adrian dikutip dari Kompas.com.
Penawaran tersebut dilakukan karena para petani sayuran dan buah-buahan di Australia semakin khawatir dengan kemungkinan gagal panen. Sebab mereka tidak cukupnya pekerja untuk membantu.
Baca Juga: PM Australia Sambut Baik Pembukaan Perjalanan Selandia Baru-Australia
Para petani Australia sudah melaporkan kerugian besar akibat tidak tersedianya pekerja untuk memanen.
Sebagian petani stroberi di Queensland bahkan mengurangi lahan penanaman tahun ini. Sementara yang lain sama sekali tidak menanam stroberi karena khawatir tidak ada yang bisa membantu memetik hasil panennya.
QSGA mengumumkan rencana untuk menjadikan musim panen tahun ini sebagai sebuah lomba dengan penawaran hadiah uang atau voucher liburan.
"Kami ingin peserta berusaha memenangkan lomba sekaligus bekerja keras," kata Adrian Schultz, Presiden QSGA dikutip dari Kompas.com (8/4/2021).
Baca Juga: Unjuk Rasa Dan Mogok Pekerja PT JSC Tuntut Upah
Keselamatan Lebih Penting
Tawaran hadiah uang mungkin bisa menarik minat pekerja. Namun industri hortikultura, seperti stroberi, dulunya tidak menjadi pilihan banyak orang karena buruknya kondisi para pekerja dan bayaran yang tidak layak.
Tapi menurut Adrian berbagai upaya sudah dilakukan untuk memastikan tidak adanya lagi eksplotasi pada para pemetik buah.
Orang yang tertarik bekerja akan diizinkan untuk mengecek ladang sebelum mendaftar.
Jika di masa percobaan mereka tidak meyakinkan calon pekerja atau pemberi kerja, mereka dapat mencoba ladang lain.
"Apa yang sudah kami lakukan adalah mengumpulkan berbagai informasi, sehingga bila Anda tidak suka bekerja di satu pertanian atau mendapatkan perlakuan buruk, maka Anda tahu harus melapor kemana," kata Adrian.
Untuk memudahkan calon pemetik stroberi tersebut, semua informasi mengenai keselamatan kerja akan tersedia dalam enam bahasa berbeda.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.