BRUSSELS, KOMPAS.TV - Uni Eropa menyetujui bantuan negara senilai 4,7 miliar dolar untuk maskapai nasional Air France saat maskapai tersebut berjuang mengatasi dampak ekonomi pandemi Covid-19, keputusan Uni Eropa itu disambut oleh pemerintah Prancis sebagai "kabar baik", seperti dilansir Associated Press, Selasa, (05/04/2021).
Sebagai imbalan atas bantuan tersebut, maskapai itu berjanji menyediakan slot terbang dan mendarat bagi pesaing di bandara Orly yang sibuk di Paris. "Dukungan publik akan datang dengan pamrih," kata Wakil Presiden Komisi Eropa Margrethe Vestager.
Tahun lalu, Air France mendapat pinjaman langsung 3 miliar euro dari pemerintah Prancis, yang akan dikonversi menjadi obligasi sebagai bagian dari rekapitalisasi hingga 4 miliar euro (4,7 miliar dolar AS).
Sebagai gantinya, pemerintah menetapkan kondisi profitabilitas dan kebijakan yang lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi.
Selain itu, negara Prancis akan berpartisipasi dalam penambahan modal perusahaan induk untuk aliansi maskapai penerbangan Air France-KLM, untuk menampung hingga 29,9% modal grup, kata pemerintah Prancis dan Belanda dalam pernyataan bersama.
Baca Juga: Dituding Mata-matai Karyawan dan Pelanggan, Ikea Prancis Disidang
Negara Prancis sekarang memiliki 14,3% saham Air France.
Prancis dan Belanda menegaskan kembali bahwa mereka saat ini tidak dan tidak akan mempertimbangkan untuk menasionalisasi grup tersebut.
"Ini adalah kabar baik untuk Air France dan kabar baik untuk Prancis," kata Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire di radio France Inter, Selasa.
Air France akan menyerahkan 18 slot lepas landas dan pendaratan - sekitar 4% dari slotnya - di bandara Paris-Orly, jelasnya. Pemerintah Prancis, pemegang saham tunggal terbesar maskapai, mengatakan penting untuk menyelamatkan maskapai nasional.
Air France-KLM memperkirakan kerugian operasi sekitar 1,3 miliar euro (1,5 miliar dolar AS) untuk kuartal pertama 2021.
Baca Juga: Kapal Perang Prancis Merapat di Pelabuhan Vietnam, Indikasi Tantang China di Laut China Selatan
“Langkah-langkah rekapitalisasi pertama ini merupakan tonggak penting bagi grup kami dalam periode yang sangat menantang ini,” kata CEO Air France-KLM Benjamin Smith dalam sebuah pernyataan.
"Mereka akan memberi Air France-KLM stabilitas yang lebih besar untuk bergerak maju saat pemulihan dimulai, karena vaksinasi skala besar berkembang di seluruh dunia dan perbatasan dibuka kembali."
KLM mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan "juga akan membutuhkan modal" dan bahwa negara Belanda sedang dalam pembicaraan dengan Brussel untuk tujuan itu.
Pada tahun 2020, Belanda mendukung KLM dengan pinjaman 1 miliar euro (1,18 miliar Dolar AS).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.