QUITO, KOMPAS.TV - 62 narapidana tewas dalam kerusuhan penjara di tiga kota Ekuador akibat perang antar geng dan upaya sebagian untuk lari dari penjara, demikian dilaporkan otoritas Ekuador seperti dilansir Associated Press, Rabu, (24/02/2021).
Direktur Urusan Penjara, Edmundo Moncayo dalam konferensi pers mengatakan 800 polisi dikerahkan untuk mengambil kembali kendali atas penjara-penjara yang rusuh.
Ratusan polisi dari unit taktis diterjunkan sejak bentrokan berdarah pecah hari Senin sore, (22/02/2021)
Moncayo mengatakan dua kelompok yang bentrok berusaha merebut "kepemimpinan kriminal dalam penjara" dan bentrokan dipicu razia senjata yang dilakukan polisi hari Senin.
Foto dan video muncul di sosial media menunjukkan korban tewas didalam penjara yang dipotong-potong, tergeletak di kubangan darah.
Baca Juga: Pesawat Presiden Ekuador Mendarat Darurat di Washington DC Tidak Lama Setelah Terbang
Bentrokan dalam penjara makin sering terjadi beberapa hari terakhir di Ekuador, yang kapasitanya 27.000 orang namun dihuni 38.000 narapidana
Presiden Ekuador Lenin Moreno menerbitkan Tweet bahwa dirinya sudah memerintahkan kementerian pertahanan untuk "menerapkan kendali yang tegas atas senjata, amunisi, dan peledak di wilayah luar penjara" sebagai akibat dari bentrokan terbaru.
Moncayo mengatakan 33 orang tewas di penjara wilayah Cuenca, di selatan Ekuador, 21 orang di penjara kota Guayaquil dekat pantai Pasifik, dan 8 narapidana tewas di kota Latacunga.
Moncayo mengatakan, hampir 70 persen populasi narapidana berada di wilayah tengah negeri itu, yang merupakan titik-titik pusat kerusuhan.
Menteri negara Patricio Pazmino menerbitkan Tweet yang menuding "aksi dirancang rapi oleh organisasi kriminal untuk memunculkan kekerasan di penjara," namun Pazmino menambahkan, "kami sedang berupaya untuk mengembalikan kendali,"
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.