Kompas TV internasional kompas dunia

Angka Kematian Akibat Hipotermia Di Dalam Rumah Meningkat Di Texas

Kompas.tv - 21 Februari 2021, 07:00 WIB
angka-kematian-akibat-hipotermia-di-dalam-rumah-meningkat-di-texas
Seorang bocah laki-laki dan keluarganya harus mengenakan jaket musim dingin di dalam ruangan setelah apartemen tempat tinggal keluarganya di Houston, Texas, mengalami pemadaman listrik (15/2). (Sumber: Brett Coomer / Houston Chronicle via AP)
Penulis : Vyara Lestari

DALLAS, KOMPAS.TV – Sejumlah jenazah ditemukan di dalam dan sekitar rumah warga di Texas, seiring proses pembersihan salju yang mulai dilakukan. Jenazah-jenazah tersebut merupakan orang-orang yang berjuang untuk tetap hangat di tengah suhu super dingin dalam rumah mereka yang tanpa penghangat setelah aliran listrik bagi jutaan rumah di Texas, dipadamkan.

Dari sekitar 70 angka kematian yang tercatat akibat salju, es dan suhu dingin yang melanda seluruh negeri, lebih dari selusin kasus di antaranya merupakan orang-orang yang tewas kedinginan di dalam rumah mereka yang tanpa penghangat, dan sebagian besar ada di Texas. Salah satunya termasuk seorang bocah laki-kaki 11 tahun yang tewas membeku di tempat tidurnya di Conroe, dekat Houston. Dua jenazah pria lain ditemukan membeku di kota Buffalo Gap di wilayah Taylor.

Baca Juga: Badai Salju Menghantam Texas, Jutaan Warga Bertahan Dalam Musim Dingin Tanpa Listrik

Sherif wilayah Taylor, Ricky Bishop mengatakan, kantornya menerima banyak panggilan telepon dalam beberapa hari terakhir dari warga yang meminta pihaknya untuk mengecek keberadaan teman dan anggota keluarga mereka yang mungkin kedinginan di dalam rumah tanpa listrik.

“Dalam sejam, kita menerima sekitar 10 panggilan telepon macam itu,” terang Bishop seperti dilansir dari Associated Press. Ia juga menambahkan, untuk menindaklanjuti permintaan tersebut, pihaknya harus melakukan perjalanan menembus jalanan yang tertutup salju hingga sedalam 1,2 meter.

Baca Juga: Saat Texas Dilanda Musim Dingin Tanpa Listrik, Senator Texas Ini Malah Pergi Berlibur ke Meksiko

Hipotermia merupakan gangguan medis yang terjadi ketika suhu tubuh menurun drastis. Hipotermia terjadi jika tubuh kehilangan panas lebih cepat dibanding saat memproduksi panas. Suhu tubuh normal manusia berada di kisaran 37 derajat Celsius. Mereka yang mengalami hipotermia, mengalami penurunan suhu tubuh hingga di bawah 35 derajat Celsius.

“Jika terjadi selama berjam-jam, ini dapat membahayakan kondisi,” ujar Dr. Robert Glatter di Rumah Sakit Lenox Hill di New York, AS.

 Matt Zavadsky, juru bicara penyedia layanan ambulans MedStar di area Fort Worth mengatakan, kebanyakan panggilan hipotermia yang mereka terima berasal dari orang-orang yang berada di rumah mereka sendiri. “Suhu dalam rumah mereka merosot drastis hingga 10 derajat Celsius, bahkan lebih rendah,” ujarnya.

Panggilan telepon ambulans mencapai puncaknya pada Rabu lalu, dengan 77 panggilan hipotermia, kata Zavadsky. Beberapa orang melaporkan kondisi mati rasa pada tangan dan kaki mereka, sementara yang lainnya mengalami gejala yang lebih parah.

“Ada beberapa orang yang telah kedinginan terlalu lama hingga mereka menggigil tak terkontrol dan mengalami penurunan kesadaran, yang jamak dialami ketika terkena hipotermia dalam waktu yang lama,” terangnya.

Baca Juga: Waspada Hipotermia Saat Banjir, Kenali Gejala dan Pertolongan Pertamanya!

Sejumlah pasien yang dibawa ke rumah sakit telah mencapai titik saat mereka tak lagi menggigil kedinginan. “Ini tanda yang sangat buruk,” kata Zavadsky.

Awalnya, tubuh akan mencoba menghasilkan panas lewat menggigil dan meningkatkan detak jantung. Tapi jika suhu internal tetap menurun, detak jantung pun mulai melambat, kata Dr. Jeff Pothof, dokter ruang gawat darurat di UW Health di Madison, Wisconsin. Tubuh akan membatasi sirkulasi darah secara ekstrim untuk menjaga darah tetap berada di jantung dan menjaga organ-organ dalam tetap hangat.

Jika dibiarkan tak tertangani, hipotermia akan mulai mempengaruhi otak, hingga sulit untuk berpikir jernih atau bergerak leluasa.

“Anda mungkin tidak mengerti persis apa yang sebenarnya sedang terjadi,” terang Pothof. “Dan ini merupakan lingkaran setan karena Anda tidak dapat mengambil tindakan yang diperlukan.”

Dibantu sejumlah relawan, Dori Ann Upchurch, seorang manula, terpaksa diungsikan dari rumahnya ke pusat pemanas di Austin, Texas agar tetap hangat (17/2). (Sumber: Jay Janner / Austin American-Statesman via AP)

Beberapa orang yang lebih tua yang meninggal di Texas ditemukan tengah berada di luar rumah mereka. Masih belum jelas apa yang menyebabkan mereka pergi keluar rumah.

Sirkulasi darah yang buruk akhirnya mencegah jantung, otak dan organ vital lain berfungsi, hingga akan menyebabkan kematian.

Baca Juga: Warga Antre Beli Gas Saat Cuaca Dingin dan Listrik Padam di Houston Texas

Menurut data Dinas Cuaca Nasional AS, sekitar 32 orang tiap tahunnya meninggal akibat kedinginan di AS.

Suhu terendah di malam hari, yang dialami jutaan warga Texas pekan ini, bisa sangat berbahaya, kata Glatter, karena suhu tubuh secara alami turun dalam semalam.

“Ini terjadi perlahan,” katanya, terutama jika kebingungan sudah mulai muncul. “Kemampuan untuk berpikir jernih pun menghilang, hingga kita tidak bisa menyadari tanda-tanda dan gejalanya.”

Bayi, anak-anak dan lansia menjadi kelompok yang memiliki risiko tertinggi hipotermia karena sirkulasi yang buruk dan penurunan suhu. Mereka yang memiliki masalah kesehatan jantung, asma, penyakit jantung kronis, diabetes dan perokok juga rentan.

Sejumlah strategi untuk tetap hangat juga malah dapat lebih membahayakan ketimbang berguna.

Membungkus diri dengan terlalu banyak selimut atau lapisan baju dapat berbahaya jika menimbulkan keringat berlebihan, karena dapat mengusir panas dari tubuh.

Dan selama pemadaman listrik terkait cuaca, orang mungkin menggunakan pemanas berbahan gas propana, menyalakan genset atau membakar arang atau kayu di dalam ruangan, dan semuanya bisa menyebabkan kebakaran berbahaya atau keracunan karbon monoksida yang mematikan.

“Ini semua bencana,” kata Glatter.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x