KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin semakin terdesak untuk mundur dari jabatannya.
Hal itu dikarenakan Raja Malaysia menolak untuk menyatakan negara dalam keadaan darurat, Minggu (25/10/2020).
Banyak yang mulai meragukan kemampuan Muhyiddin dalam memimpin pemerintahan Malaysia.
Baca Juga: Umat Kristen Arab Mengutuk Presiden Prancis Emmanuel Macron Karena Hina Islam
Sebelumnya, Muhyiddin sempat meminta Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdulla Al-Haj agar memberlakukan negara dalam kondisi darurat.
Perminataan itu dikarenakan kondisi Covid-19 yang saat ini meningkat di Malaysia.
Tetapi banyak yang menilai Muhyiddin akan menggunakan status karena Covid-19 itu untuk menghentikan parlemen sementara waktu.
Baca Juga: Kotak Penyerahan Surat Suara Boston Yang Terbakar, Diselidiki FBI
Hal itu dilakukannya sebagai upaya menghindari ancaman terhadap tipisnya mayoritas pendukung di parlemen.
Seperti dikutip dari British Herald, penolakan Raja Malaysia untuk menyatakan keadaan darurat dipandang sebagai bukti melemahnya kekuatan Muhyiddin.
Apalagi sebulan sebelumnya, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengatakan mendapat dukungan mayoritas parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.