DELAWARE, KOMPAS.TV – Calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden menolak tuduhan yang dialamatkan oleh rivalnya, Presiden AS Donald Trump, yang menyebut Biden terlibat korupsi dan nepotisme. Tuduhan ini juga melibatkan Hunter Biden, putra keduanya, seperti dikutip dari wawancara Biden dengan WISN seperti dilansir Associated Press.
“Ini omong kosong dari Rudy Giuliani, kaki tangan Trump! Ini jelas upaya putus asa untuk merusak nama baik saya dan keluarga saya,” ujar Joe Biden sembari menambahkan, “Mayoritas orang-orang cerdas mengatakan, tuduhan ini tidak berdasar sama sekali.”
Lebih dari setahun belakangan, Trump melancarkan serangan yang menyebut bahwa saat menjabat sebagai Wakil Presiden AS mendampingi Presiden Barack Obama, Biden terlibat dalam pemecatan seorang jaksa Ukraina. Pemecatan sang jaksa ini untuk melindungi Hunter Biden dan Burisma – perusahaan gas Ukraina di mana Hunter menjabat sebagai salah satu petinggi – agar terhindar dari investigasi. Joe Biden disebut-sebut melakukan pertemuan dengan konsultan Burisma yang dituding sarat akan konflik kepentingan. Namun, kubu Republik tidak menyediakan bukti jika pemecatan sang jaksa Ukraina mempengaruhi kebijakan AS.
Baca Juga: Kubu Trump Khawatir Manuver Menjatuhkan Biden Justru Jadi Bumerang Bagi Trump
Biden memang mendesak pemecatan sang jaksa, namun menurut Biden, hal itu dilakukannya demi merefleksikan nilai-nilai anti korupsi yang dianut bukan hanya oleh pemerintahan Obama, tapi juga negara-negara barat. Plus, sang jaksa dinilai bersikap lunak terhadap korupsi.
Biden juga menyebut, terlepas dari serangan Trump, dirinya optimis bisa memenangkan Wisconsin, salah satu negara bagian yang menjadi kunci kemenangan Trump pada pemilu 2016 silam.
Menyoal tentang debat capres AS mendatang dengan Trump, Biden menyetujui ide adanya tombol bisu. “Saya rasa itu ide yang bagus. Seharusnya ada lebih banyak batasan agar kami tidak saling menyela satu sama lain,” ujar Biden.
Baca Juga: Tayangkan Program Debat Trump dan Biden di Layar Terpisah, Publik TV AS Terbelah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.