Kompas TV internasional kompas dunia

Program Pangan Dunia (WFP) PBB Raih Nobel Perdamaian 2020

Kompas.tv - 9 Oktober 2020, 21:25 WIB
program-pangan-dunia-wfp-pbb-raih-nobel-perdamaian-2020

 

David Beasley, Direktur Eksekutif WFP (Sumber: APTN)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Zaki Amrullah

 

David Beasley, Direktur Eksekutif WFP (Sumber: APTN)
 

 

OSLO, KOMPAS.TV - Program Pangan Dunia (WFP) PBB memenangkan Nobel Perdamaian atas upayanya memerangi kelaparan dan rawan pangan di daerah-daerah konflik di seluruh dunia.  WFP berhak atas hadiah dana sebesar 10 juta krona, atau setara dengan 16,6 milyar rupiah dan sebuah medali emas.

Organisasi yang berbasis di Roma, Italia ini telah mengupayakan bantuan terhadap hampir 100 juta orang di 88 negara tahun lalu.

“Dengan penghargaan ini, kami berharap membuka mata dunia atas jutaan orang yang menderita kelaparan atau terancam kelaparan,” ujar Berit Reiss-Andersen, Ketua Panitia Nobel Norwegia saat mengumumkan penghargaan bergengsi ini di Oslo. “Program Pangan Dunia PBB memainkan peranan penting dalam kerja sama multilateral dalam mewujudkan keamanan pangan sebagai alat perdamaian.”

Sudah sejak lama organisasi ini dipimpin oleh warga negara Amerika Serikat (AS), dan di tahun 2017 lalu, Presiden AS Donald Trump menominasikan mantan gubernur Carolina Selatan David Beasley untuk menduduki posisi ini.

Baca Juga: Prediksi Pemenang Nobel Biofisika: Tidak Terlalu Lama Lagi Wabah Corona Akan Reda

“Ini kali pertama saya kehilangan kata-kata,” ujar Beasley yang tengah berada di Nigeria, “Saya terkejut sekaligus gembira!” Dia mendengar kabar membanggakan ini dari seorang staf media WFP yang sebelumnya diinformasikan oleh media Associated Press (AP).

“Hadiah Nobel Perdamaian ini poin paling menggairahkan dalam hidup. Dan ini semua karena keluarga WFP,” katanya. “Mereka berjibaku di lokasi-lokasi paling sulit di dunia dimana ada peperangan, konflik, iklim yang ekstrim… Mereka pantas dapat penghargaan ini. Dan wow. Wow. Wow. Wow!”

Baca Juga: Bisakah Nobel Aung San Suu Kyi Dicabut?




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x