“Saya harus cuci darah bahkan sambil menyetir. Karena paru-paru basa, saya perlu bawa tabung oksigen,” tambahnya.
Sumeth pun mengaku dirinya kini tinggal sendiri di kamar kontrakan dan hanya mendapat bantuan 800 baht atau setara Rp377.000 setiap bulannya.
Dia merasa bantuan itu tidak cukup untuk hidup dan memutuskan menjadi sopir taksi.
Nongying yang iba pun kemudian memberikannya ongkos tambahan dan meminta izin untuk mengunggah kisah Sumeth itu di media sosial.
Baca Juga: Serbia dan Kosovo akan Tempatkan Kedutaan Besar untuk Israel di Yerusalem
Kisah sedih itu pun kemudian viral dan mendapatkan perhatian dari media lokal.
Sumeth sendiri rupanya memiliki seorang putra, namun karena gajinya yang kecil dia tak bisa mengirimkan cukup uang untuk ayahnya.
Demi membantu sang ayah, anak Sumeth pun menyiapkan penggalangan dana dan donasi pun cukup banyak mengalir.
Baca Juga: Update WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri: 938 Sembuh, 117 Meninggal, 326 Dirawat
Donasi tersebut kabarnya terkumpul hingga 1.189.487 baht (Rp560,4 juta) dan saat ini sudah ditutup.
Sumeth yang sudah lama tak berhubungan dengan putranya akhirnya bisa berkomunikasi lewat telepon, setelah sekian lama.
Dia pun terharu bahwa sang anak yang telah menyiapkan donasi tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.