KOMPAS.TV – Sebagai orang tua tentunya Anda selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi si kecil. Salah satunya dengan memantau setiap tahap perkembangannya dan secara teratur memberikan rangsangan selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Meski demikian, dalam proses tersebut, terkadang dorongan untuk melampaui batas muncul agar anak tidak tertinggal dibandingkan dengan anak-anak lain, yang pada akhirnya dapat menyebabkan overstimulasi.
Secara faktual, overstimulasi anak dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan otak mereka. Menurut keterangan dari Antaranews, dr. Andreas, seorang dokter spesialis anak, menyatakan, anak yang mengalami overstimulasi cenderung mengalami stres, sering menangis, dan berteriak.
Oleh karena itu, sangat penting untuk merangsang anak sesuai tahap perkembangan usianya, yang dikenal dengan istilah milestone.
Nah, agar Anda tidak melakukan overstimulasi pada anak, coba terapkan stimulasi berikut sesuai saran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Cara Stimulasi Anak sesuai dengan Usianya
1. Usia 0–1 bulan
Pada usia ini, bayi cenderung tidur lebih banyak daripada saat terjaga. Meskipun begitu, hal ini tidak berarti bahwa Genbestie harus membiarkan mereka tanpa rangsangan.
Untuk bayi usia 0–1 bulan, berikut adalah beberapa rangsangan yang dapat diberikan:
2. Usia 1–4 bulan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.