YOGYAKARTA, KOMPAS. TV - Perceraian dapat mengakhiri hubungan yang tidak bahagia dan tidak sehat, dan pada akhirnya, dapat menjadi solusi terbaik bagi keluarga.
Tetapi, perceraian dapat memengaruhi dan berdampak kehidupan anak pada usia berapa pun mereka mengalaminya.
Dokter anak Heather Sever, DO, mengatakan bahwa perceraian dan perpisahan dapat berdampak pada anak-anak pada usia berapa pun.
“Ketika orang tua mengalami masa-masa sulit, anak-anak merasakan itu, berapa pun usia mereka. Jadi, meskipun anak-anak dapat mengekspresikan stres mereka dengan cara yang berbeda pada usia yang berbeda, penting bagi orang tua untuk bersikap seterbuka dan sejujur mungkin, bahkan dengan situasi yang sulit,” katanya, seperti dilansir Cleveland Clinic.
Untuk membimbing anak melalui peristiwa besar dalam hidup ini, orang tua harus terlebih dahulu memahami perasaan anak. Kemudian, melengkapi diri dengan cara yang tepat untuk mengatasinya.
Dr. Sever berbagi tips mengenai perceraian terhadap perkembangan anak.
Baca Juga: Gara-Gara Pandemi, Angka Perceraian di Garut Tinggi
Bagi anak-anak, perceraian mungkin merupakan pengalaman yang sangat traumatis dan luar biasa. Beberapa anak menyalahkan diri mereka sendiri atas putusnya perkawinan dan mengalami perasaan bersalah.
Orang lain mungkin bertingkah, atau prestasi akademik mungkin menurun. Ketika seorang anak mengalami konflik, itu menciptakan kecemasan dan disonansi kognitif di dalam diri mereka.
Dampak itu berbeda pada masing-masing usia anak, mereka mungkin mengalami kebingungan (umum pada anak kecil), kemarahan (umum pada remaja), khawatir dan rasa bersalah. Setiap situasi adalah unik.
“Kabar baiknya bagi orang tua adalah mungkin untuk mengurangi efek psikologis ini,” kata Dr Sever.
Berikut 10 hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak mengatasi masa sulit ini:
1. Tetap terlibat dalam kehidupan anak
Ketika Anda tidak berinvestasi atau tidak meluangkan waktu untuk anak Anda, mereka merasa tidak penting.
Anak Anda ingin kedua orang tuanya menjadi bagian dari hidupnya. Pastikan anak Anda tahu betapa Anda mencintai mereka.
Luangkan waktu dalam jadwal Anda untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan atau menghabiskan waktu pribadi yang berkualitas.
2. Bekerja keras untuk menjadi orang tua bersama
Ketika Anda bertengkar, terutama tentang seorang anak, mereka akan menyalahkan diri mereka sendiri dan berpikir bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang salah. Ini mengarah pada perasaan bersalah atau depresi.
Cobalah untuk menjauhkan anak Anda dari pertengkaran dengan mendiskusikan hal-hal ketika mereka tidak hadir. Diskusikan hal-hal secara langsung dengan orang tua lain alih-alih menyampaikan informasi melalui anak.
3. Dukunglah anak bersama orang tua lainnya
Dorong anak Anda untuk menikmati waktu bersama orang tua lain dan keluarga besar baru (jika orang tua lain telah memulai hubungan baru atau menikah lagi).
4. Batasi mengatakan hal-hal negatif tentang mantan
Jika Anda mengatakan hal-hal yang menghina orang tua lain atau mantan pasangan, ini akan memaksa seorang anak untuk merasa bahwa mereka perlu setuju dengan Anda atau memihak. Jangan salahkan orang tua yang lain.
5. Berkomunikasi dengan jujur
Anak-anak berhak mengetahui kebenaran tentang mengapa Anda bercerai, tetapi sederhanakan. Rencana ke depan dan hati-hati menyampaikan informasi. Jika memungkinkan, beri tahu anak itu bersama-sama. Jelaskan perubahan yang akan datang dengan pengaturan hidup, kegiatan, rutinitas sekolah, dll.
6. Bantu anak mengungkapkan perasaannya
Sangat penting untuk mendengarkan anak Anda. Dorong mereka untuk jujur dan mengakui perasaan mereka.
Berbicara tentang perceraian mungkin merupakan proses yang berkelanjutan. Biarkan mereka tahu bahwa mereka tidak bersalah dalam perceraian.
Adalah normal bagi mereka untuk mengekspresikan perasaan marah, dendam, depresi atau kecemasan. Ini harus berangsur-angsur memudar seiring waktu.
7. Biarkan mereka tahu semuanya akan baik-baik saja
Perubahan itu sulit. Yakinkan mereka bahwa meskipun akan ada beberapa perubahan dalam jadwal dan rutinitas sehari-hari mereka, akan mungkin untuk beradaptasi dan beradaptasi dengan normal baru. Mengajarkan perhatian bahkan dapat menciptakan ikatan baru di antara Anda.
8. Jaga rutinitas
Tetapkan konsistensi dan struktur. Ini memungkinkan anak Anda merasakan kedamaian dan stabilitas ketika aspek lain dari kehidupan mereka berubah.
Baca Juga: Orang Tua Kurang Berhubungan Intim Dapat Pengaruhi Kesehatan Mental Anak
Namun, jangan biarkan mereka melanggar aturan atau menjadi lalai dengan tugas/tanggung jawab.
9. Jaga dirimu
Luangkan waktu untuk perawatan diri Anda sendiri. Temukan cara produktif untuk mengatasi keadaan Anda dengan berolahraga, makan sehat, tetap berhubungan dengan teman atau menulis di jurnal. Anda bahkan dapat bergabung dengan grup pendukung.
10. Pertimbangkan konseling
Jika anak Anda kewalahan dengan perceraian, carilah bantuan profesional. Seorang konselor atau terapis dapat memberikan kepastian bagi Anda dan anak Anda, dan membangun kerangka kerja untuk penyembuhan dan harapan untuk masa depan.
Bicarakan dengan dokter anak anak tentang mendapatkan rujukan untuk menemui konselor. Ini akan membantu memastikan kesejahteraan sosial, emosional dan spiritual mereka.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.