Menurutnya, orang sehat jarang mengalami kekurangan magnesium. Kekurangan magnesium dapat terjadi jika seseorang memiliki diabetes tipe 2, memiliki gangguan pencernaan, dan pengkonsumsi alkohol.
Beberapa penelitian menemukan bahwa suplemen magnesium dapat memudahkan seseorang untuk tertidur, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi gejala sindrom kaki gelisah, yang dapat mengganggu tidur malam yang nyenyak.
Tapi, Umeda menegaskan bahwa studi tentang manfaat magnesium untuk membantu seseorang tidur lebih nyenyak adalah studi kecil.
"Studi tentang tidur dan magnesium semuanya studi kecil, dan buktinya tipis," kata Dr. Umeda.
Secara teknis, kata dia, mungkin dokter menguji kadar magnesium seseorang, tetapi temuannya tidak terlalu bermanfaat.
Bagaimanapun, beberapa orang dengan kadar magnesium rendah tidur dengan baik, dan memasukkannya ke dalam sistem tubuh bukanlah jaminan tidur nyenyak.
Secara umum magnesium aman dikonsumsi. Tetapi berpotensi mengganggu efektivitas beberapa obat. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi magnesium sebagai suplemen.
Jika berencana mencoba suplemen magnesium untuk tidur, sebaiknya hindari magnesium oksida, yang merupakan pelunak tinja dan mungkin kurang membantu untuk insomnia.
Baca Juga: Atasi Gagal Fokus Akibat Mengantuk dengan Tidur Lebih Cepat, Ini Caranya!
Dr Umeda merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen sekitar 30 menit sebelum tidur. Jangan melebihi jumlah yang disarankan.
Lebih banyak magnesium tidak akan membantu tidur lebih nyenyak, tetapi dapat menyebabkan sakit perut.
Dr Umeda mengatakan ada suplemen lain yang dia rekomendasikan terlebih dahulu, termasuk melatonin, valerian dan teh chamomile.
"Tetapi jika itu tidak berhasil, ada baiknya mencoba magnesium."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.