SOLO, KOMPAS.TV - Apa yang biasanya Anda lakukan setelah melakukan aktivitas makan? Duduk sejenak sembari menunggu makanan "melorot" dulu atau langsung memilih rebahan sejenak?
Perlu diketahui aktivitas kedua ternyata berpotensi menimbulkan bahaya serius. Selain menjadi tanda bahwa aktifitas fisik Anda rendah, rebahan juga bahaya bagi kesehatan dan berat badan.
Melansir Kompas.com, berikut potensi bahaya yang akan muncul jika Anda sudah terbiasa rebahan setelah makan.
Asam lambung naik
Melakukan aktivitas rebahan setelah makan ternyata bisa memicu kenaikan asam lambung.
Dikutip dari Healthline asam lambung kemungkinan dapat terjadi jika Anda menderita refluks asam atau penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
GERD merupakan gangguan percernaan yang terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
Baca Juga: Jangan Keliru! Ini 25 Istilah Babi dalam Komposisi Makanan
Diketahui makanan yang pedas dan asam seperti jeruk atau tomat sangat mungkin dapat menyebabkan gangguan pada tubuh.
Sementara alkohol, cokelat dan peppermint dapat memperparah heartburn dan GERD.
Kualitas tidur terganggu
Makan terlalu banyak dekat dengan waktu tidur dapat menyebabkan rasa tak nyaman di dada hingga rasa pahit di mulut.
Selain membuat badan tak enak, kualitas tidur juga berpotensi dapat terganggu. Konsumsi kafein dalam kopi, teh, atau cokelat yang dekat dalam waktu tidur dapat menyebabkan insomnia.
Pasalnya kafein dapat memblokir adenosin, bahan kima yang menimbulkan rasa kantuk.
Apa yang sebaiknya dilakukan setelah makan?
Aktivitas ringan disarankan untuk dilakukan setelah makan. Anda bisa melakukan aktivitas mencuci piring setelah makan atau membersihkan dan merapikan rumah.
Selain itu melakukan jalan-jalan ringan setelah makan dapat memberikan kesehatan seperti memperlancar pencernaan, meningkatkan kesehatan jantung, mengelola gula darah, hingga meregulasi tekanan darah dengan lebih baik.
Baca Juga: Boleh Dicoba, 5 Makanan Pengganti Nasi Ini Cocok untuk Diet
Namun, perlu diingat Anda tak perlu olahraga intens setelah makan. Sebab selain menyebabkan sakit perut, tubuh orang memberikan respons yang berbeda dalam aktivitas itu.
Baiknya untuk mencegah hal tak diinginkan, kita perlu menjaga intensitas aktivitas tetap ringan dan rendah.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.