Ilustrasi mandi. (Sumber: Thinkstock via Kompas.com)
Oka menyarankan untuk tak langsung mengguyur badan dengan air dingin. Pasalnya jika suhu tubuh yang tinggi diberikan suhu yang dingin, respons dari pembuluh darah dalam tubuh dapat bermaslaah.
"Pembuluh darah akan menyempit dan dapat memicu suhu tubuh makin tinggi. Bahkan bisa heat stroke. Bisa pingsan," lanjutnya.
Heat stroke merupakan kondisi tubuh ketika tak dapat mengontrol suhu badan. Kondisi ini disebut kondisi terberat pada tubuh akibat cuaca panas.
Suhu badan akan meningkat dengan cepat hingga 41 derajat celcius dalam 10-15 menit. Dalam kondisi itu, tubuh tak dapat mengeluarkan keringat.
dr Ari Fahrial Syam, akademisi dan dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan dalam kasus tertentu suhu dingin dapat memengaruhi tubuh sebagian orang hingga terjadi alergi.
Baca Juga: Punya Alergi Apakah Boleh Ikut Vaksin Covid-19?
Dalam wawancaranya bersama Kompas.com, September 2019 silam, dia menyebut reaksi yang ditimbulkan berbeda dalam tiap orang.
"Ada yang muncul alergi seperti bentol-bentol atau bersin-bersin," ujarnya.
Jika kondisi tersebut berlanjut dalam jangka panjang dimungkinkan hal tersebut bisa penurunkan daya tahan tubuh.
Sama seperti Oka, Ari mengingatkan suhu air yang digunakan untuk mandi juga perlu diperhatikan.
Jika ingin tubuh tak terasa lengket, bisa menggunakan air hangat. Selain itu air hangat juga bisa mengurangi kekejangan otot setelah beraktivitas seharian.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.